wisata hobby dan lingkungan hidup

Senin, 18 September 2017

MALANG BATU 1 : BANDUNG, ALUN-ALUN DAN BAKSO PRESIDENT

Artikel Malang Batu yang lain :
Dari Bandung ke Malang , Jatim Park dan Museum Angkut ,  Kampung Warna Warni dan Alun-alun Tugu

Silahkan Klik Topik Lainnya :

Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik,  Wisata Padang Sumatra Barat,  Umroh Makkah Madinah,  Wisata Singapore,  Wisata Phuket Thailand,  Wisata Karimunjawa,  Wisata Malang Bromo,  Wisata Ende Flores,  Wisata Tidung Kepulauan Seribu,  Wisata Pangandaran,  Wisata BandungWisata Malang Batu,  Wisata Melaka Kuala Lumpur  Wisata Bogor

Malang dan sekitarnya (yaitu kota Malang, kab. Malang dan kota Batu) merupakan tempat wisata yang menyenangkan. Selain karena keindahan alamnya yang berada di pegunungan, berbagai fasilitas rekreasi juga banyak dibangun di daerah tersebut. Tak heran kota Malang dan kota Batu yang jaraknya hanya sekitar 20 km menjadi tujuan wisata yang popular di Indonesia.
Kami pernah berwisata ke Malang pada tahun 2013. Yaitu saat saya masih berdinas di Jakarta. Jadi untuk menuju kota Malang naik pesawat terbang dari Cengkareng dengan lama perjalanan sekitar 1 jam 15. Menit. Sekarang setelah beraktivitas penuh di Bandung, pilihan transportasi menuju Malang berbeda karena tidak ada penerbangan langsung dari Bandung. Kalau mau naik pesawat terbang, pilihannya ada dua pertama ambil penerbangan langsung Bandung ke Surabaya, dari Surabaya disambung dengan naik taksi atau mobil travel ke kota Malang. Pilihan lain dari bandara Sukarno Hatta Cengkareng ke Malang, berarti dari Bandung harus naik bus ke Cengkareng.

Rombongan tour Malang
Kami ambil pilihan ketiga, yaitu naik kereta api dari Bandung ke Malang. Karena kami juga sudah lama tidak melakukan perjalanan dengan kereta api. Akhirnya pada tanggal 14 Maret 2017 kami berempat, yaitu saya, istriku Tati, bersama putri kami Citra dan suaminya Tyas, berangkat menuju Malang. Ternyata perjalanan kereta api dari Bandung menuju Malang memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu 16 jam. Naik kereta api Malabar yang berangkat dari stasiun Bandung pukul 16.00.
Sekitar pukul 08.25  tanggal 15 maret 2017 kereta api  sampai di stasiun Malang. Setelah semalaman perjalanan panjang, dan pagi hanya makan roti dan kopi di kereta api. Maka tujuan pertama adalah mengisi perut. Untuk itu putri kami Citra sudah memiliki daftar tempat makan yang direkomendasikan untuk kami nikmati saat wisata di Malang dan Batu kali ini. Tempat makan yang pertama akan kami kunjungi untuk sarapan adalah Pecel Kawi yang legendaris. Karena nasi pecel merupakan makanan khas yang harus dicoba jika kita berada di kota Malang. Kedai pecel tersebut terletak di jalan kawi  yang jaraknya hanya sekitar 3 km dari stasiun kereta api. Sehingga dapat dicapai dengan naik angkot dengan waktu hanya sekitar 10 menit.
Selanjutnya karena hari masih pagi  yaitu baru sekitar pukul 10.30 dan masuk ke hotel juga belum bisa, maka selesai makan kami sempatkan untuk mengunjungi alun-alun kota Malang yang terletak di jalan Merdeka, yang dari jalan Kawi juga cukup dekat yaitu hanya sekitar 1 km.
Air mancur
Meskipun hari cukup panas, tapi senang juga kami dapat menikmati indahnya alun-alun kota Malang tersebut. Alun-alun yang bisa menjadi tempat rekreasi keluarga yang murah dan menyehatkan. Tanamannya di atur secara rapi, termasuk juga terdapat kandang burung merpati. Kami melihat banyak juga masyarakat yang mengunjungi alun-alun, ada yang duduk-duduk atau menemani anak-anak yang bermain-main dan berlarian.
Alun-alun
Satu hal menarik yang sulit kami temui pada taman-taman di kota Bandung atau kota-kota lainnya adalah tidak adanya pedagang kaki lima yang memenuhi taman dan mengganggu kenyamanan pengunjung taman atau malah merebut hak warga dengan dengan membuka warung di kursi atau bangku yang harusnya merupakan fasilitas pengunjung serta mengotori taman dengan sampah. Mungkin hal ini dapat jadi studi banding bagi kota-kota lain dalam pengelolaan taman.
Suasana asri
Ini catatan yang khusus tentang Malang. Di salah satu sudut alun-alun Malang ada tulisan dan gambar seperti ini :  ayas  .. (gambar hati) ngalam. Biasanya yang kita lihat  seperti  :  I  .. (gambar hati) Indonesia (maksudnya saya cinta Indonesia). Benar !!! inilah ciri khas Malang , pakai bahasa dengan tulisan terbalik. Dan ciri khas itu sangat luas dipakai. Misalnya “Kera Ngalam” , berarti “Arek Malang”. Jadi kalau ayas  .. (gambar hati) ngalam” berarti : “Saya cinta Malang”. Benar-benar suatu kearifan lokal yang menjadi ciri khas daerah tersebut.
Sedangkan di sebelah Barat alun-alun kita bisa melihat Masjid Jamek yang indah.
Maksudnya "Saya Cinta Malang"
Masjid Jamek
Sekitar pukul 11.30 kamipun nyari taksi dan menuju hotel Amaris yang terletak di jalan Sutoyo. Alhamdulillah sekitar pukul 12.00 tersebut kami sudah bisa check in. Dan tiba waktunya untuk beristirahat setelah semalaman perjalanan panjang naik kereta api dari Bandung.
Sore hari setelah sholat Ashar, pukul 16.00 kami pesan taksi dan keluar hotel. Tujuan pertama adalah mencari oleh-oleh. Mumpung ada waktu sebelum besok acara penuh untuk mengunjungi berbagai objek wisata utama, dan sore hari tersebut badan masih agak capek dan waktunya tanggung untuk mengunjungi objek wisata, maka waktu tersebut dimanfaatkan untuk membeli oleh-oleh khas Malang.
Untuk itu kami kunjungi salah satu toko oleh-oleh yang terkenal, yaitu Bu Noer di jalan Ciliwung II Malang. Di toko Bu Noer tersebut dijual berbagai penganan dan oleh-oleh khas malang. Namun yang menjadi ciri khas dan andalan utama adalah keripik tempe yang memang menjadi oleh-oleh tradisional khas Malang disamping apel Malang. Di tempat ini dijual berbagai varian rasa keripik tempe, yang dimasak dengan rasa berbagai daun-daunan dan bumbu, seperti rasa keju, rasa pedas, daun jeruk, seledri, ayam bawang, udang,kemangi. Jadi kami membeli keripik tempe dengan beberapa rasa varian, serta makanan-makanan yang lain, seperti keripik nangka dan makanan ringan yang lain.
Selesai membeli oleh-oleh, kami singgah menikmati kuliner Malang, yaitu Mie Baso Presiden yang terletak di jalan Batang Hari. Kami bertanya-tanya dari mana dapat nama Bakso President ? Apakah restoran bakso tersebut sering didatangi Presiden ?  Ternyata tidak, nama Baso President disematkan karena Bakso tersebut berawal dari sebuah warung yang didirikan tepat di belakang bioskop President Malang oleh Bapak Sugito pada tahun 1982.
Bakso President
Di warung bakso tersebut kita dapat puas menikmati berbagai bakso yang enak dan enak dan beranekaragam. Mulai dari bakso biasa, bakso telur, bakso urat, baso bakar, bakso udang. Sampai siomay, ati ampela, Pokoknya komplit. Lontong, mie. Tinggal pilih sesuai selera. Yang lucu lagi lokasi bakso presiden tersebut terletak di pinggir jalan kereta api, sehingga pada saat kereta api lewat, para pengunjung dapat menikmati sensasi getaran dan riuh rendahnya suara kereta api yang melintas.
Di dalam ruangan
Selesai puas menikmati lezatnya makan bakso di bakso President, kami kembali ke hotel Amaris. Untuk kembali ke hotel tersebut cukup ditempuh dengan berjalan kaki, karena sebenarnya antara jalan Batang hari tempat lokasi Bakso President merupakan jalan yang parallel dengan dengan jalan Sutoyo tempat hotel Amaris. Jadi untuk kembali ke hotel kami cukup melewati gang yang ada di sebelah bakso President, sekitar 100 m sudah sampai di jalan Sutoyo, dan 50 meter berjalan sampai di hotel.
--------------------------------------------