Artikel Malang Batu yang lain :
Dari Bandung ke Malang , Jatim Park dan Museum Angkut , Kampung Warna Warni dan Alun-alun Tugu
Silahkan Klik Topik Lainnya :
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik, Wisata Padang Sumatra Barat, Umroh Makkah Madinah, Wisata Singapore, Wisata Phuket Thailand, Wisata Karimunjawa, Wisata Malang Bromo, Wisata Ende Flores, Wisata Tidung Kepulauan Seribu, Wisata Pangandaran, Wisata Bandung, Wisata Malang Batu, Wisata Melaka Kuala Lumpur Wisata Bogor
Malang dan sekitarnya (yaitu kota Malang, kab. Malang dan kota Batu)
merupakan tempat wisata yang menyenangkan. Selain karena keindahan alamnya yang
berada di pegunungan, berbagai fasilitas rekreasi juga banyak dibangun di
daerah tersebut. Tak heran kota Malang dan kota Batu yang jaraknya hanya
sekitar 20 km menjadi tujuan wisata yang popular di Indonesia.
Dari Bandung ke Malang , Jatim Park dan Museum Angkut , Kampung Warna Warni dan Alun-alun Tugu
Silahkan Klik Topik Lainnya :
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik, Wisata Padang Sumatra Barat, Umroh Makkah Madinah, Wisata Singapore, Wisata Phuket Thailand, Wisata Karimunjawa, Wisata Malang Bromo, Wisata Ende Flores, Wisata Tidung Kepulauan Seribu, Wisata Pangandaran, Wisata Bandung, Wisata Malang Batu, Wisata Melaka Kuala Lumpur Wisata Bogor
Kami pernah berwisata ke Malang pada tahun 2013. Yaitu saat saya masih berdinas
di Jakarta. Jadi untuk menuju kota Malang naik pesawat terbang dari Cengkareng
dengan lama perjalanan sekitar 1 jam 15. Menit. Sekarang setelah beraktivitas
penuh di Bandung, pilihan transportasi menuju Malang berbeda karena tidak ada
penerbangan langsung dari Bandung. Kalau mau naik pesawat terbang, pilihannya
ada dua pertama ambil penerbangan langsung Bandung ke Surabaya, dari Surabaya
disambung dengan naik taksi atau mobil travel ke kota Malang. Pilihan lain dari
bandara Sukarno Hatta Cengkareng ke Malang, berarti dari Bandung harus naik bus
ke Cengkareng.
Rombongan tour Malang |
Kami ambil pilihan ketiga, yaitu naik kereta api dari Bandung ke Malang.
Karena kami juga sudah lama tidak melakukan perjalanan dengan kereta api. Akhirnya
pada tanggal 14 Maret 2017 kami berempat, yaitu saya, istriku Tati, bersama
putri kami Citra dan suaminya Tyas, berangkat menuju Malang. Ternyata
perjalanan kereta api dari Bandung menuju Malang memerlukan waktu yang cukup lama,
yaitu 16 jam. Naik kereta api Malabar yang berangkat dari stasiun Bandung pukul
16.00.
Sekitar pukul 08.25 tanggal 15
maret 2017 kereta api sampai di stasiun
Malang. Setelah semalaman perjalanan panjang, dan pagi hanya makan roti dan
kopi di kereta api. Maka tujuan pertama adalah mengisi perut. Untuk itu putri
kami Citra sudah memiliki daftar tempat makan yang direkomendasikan untuk kami
nikmati saat wisata di Malang dan Batu kali ini. Tempat makan yang pertama akan
kami kunjungi untuk sarapan adalah Pecel Kawi yang legendaris. Karena nasi
pecel merupakan makanan khas yang harus dicoba jika kita berada di kota Malang.
Kedai pecel tersebut terletak di jalan kawi yang jaraknya hanya sekitar 3 km dari stasiun
kereta api. Sehingga dapat dicapai dengan naik angkot dengan waktu hanya
sekitar 10 menit.
Selanjutnya karena hari masih pagi yaitu baru sekitar pukul 10.30 dan masuk ke
hotel juga belum bisa, maka selesai makan kami sempatkan untuk mengunjungi
alun-alun kota Malang yang terletak di jalan Merdeka, yang dari jalan Kawi juga
cukup dekat yaitu hanya sekitar 1 km.
Air mancur |
Meskipun hari cukup panas, tapi senang juga kami dapat
menikmati indahnya alun-alun kota Malang tersebut. Alun-alun yang bisa menjadi
tempat rekreasi keluarga yang murah dan menyehatkan. Tanamannya di atur secara
rapi, termasuk juga terdapat kandang burung merpati. Kami melihat banyak juga
masyarakat yang mengunjungi alun-alun, ada yang duduk-duduk atau menemani
anak-anak yang bermain-main dan berlarian.
Alun-alun |
Satu hal menarik yang sulit kami temui pada taman-taman di
kota Bandung atau kota-kota lainnya adalah tidak adanya pedagang kaki lima yang
memenuhi taman dan mengganggu kenyamanan pengunjung taman atau malah merebut
hak warga dengan dengan membuka warung di kursi atau bangku yang harusnya
merupakan fasilitas pengunjung serta mengotori taman dengan sampah. Mungkin hal
ini dapat jadi studi banding bagi kota-kota lain dalam pengelolaan taman.
Suasana asri |
Sedangkan di sebelah Barat alun-alun kita bisa melihat Masjid Jamek yang indah.
Sekitar pukul 11.30 kamipun nyari taksi dan menuju hotel Amaris yang terletak
di jalan Sutoyo. Alhamdulillah sekitar pukul 12.00 tersebut kami sudah bisa
check in. Dan tiba waktunya untuk beristirahat setelah semalaman perjalanan
panjang naik kereta api dari Bandung.
Sore hari setelah sholat Ashar, pukul 16.00 kami pesan taksi dan keluar
hotel. Tujuan pertama adalah mencari oleh-oleh. Mumpung ada waktu sebelum besok
acara penuh untuk mengunjungi berbagai objek wisata utama, dan sore hari
tersebut badan masih agak capek dan waktunya tanggung untuk mengunjungi objek
wisata, maka waktu tersebut dimanfaatkan untuk membeli oleh-oleh khas Malang.
Untuk itu kami kunjungi salah satu toko oleh-oleh yang terkenal, yaitu Bu
Noer di jalan Ciliwung II Malang. Di toko Bu Noer tersebut dijual berbagai
penganan dan oleh-oleh khas malang. Namun yang menjadi ciri khas dan andalan
utama adalah keripik tempe yang memang menjadi oleh-oleh tradisional khas
Malang disamping apel Malang. Di tempat ini dijual berbagai varian rasa keripik
tempe, yang dimasak dengan rasa berbagai daun-daunan dan bumbu, seperti rasa
keju, rasa pedas, daun jeruk, seledri, ayam bawang, udang,kemangi. Jadi kami
membeli keripik tempe dengan beberapa rasa varian, serta makanan-makanan yang
lain, seperti keripik nangka dan makanan ringan yang lain.
Selesai membeli oleh-oleh, kami singgah menikmati kuliner Malang, yaitu Mie
Baso Presiden yang terletak di jalan Batang Hari. Kami bertanya-tanya dari mana
dapat nama Bakso President ? Apakah restoran bakso tersebut sering didatangi Presiden
? Ternyata tidak, nama Baso President
disematkan karena Bakso tersebut berawal dari sebuah warung yang didirikan
tepat di belakang bioskop President Malang oleh Bapak Sugito pada tahun 1982.
Di warung bakso tersebut kita dapat puas menikmati berbagai bakso yang
enak dan enak dan beranekaragam. Mulai dari bakso biasa, bakso telur, bakso
urat, baso bakar, bakso udang. Sampai siomay, ati ampela, Pokoknya komplit.
Lontong, mie. Tinggal pilih sesuai selera. Yang lucu lagi lokasi bakso presiden
tersebut terletak di pinggir jalan kereta api, sehingga pada saat kereta api
lewat, para pengunjung dapat menikmati sensasi getaran dan riuh rendahnya suara
kereta api yang melintas.
Bakso President |
Di dalam ruangan |
Selesai puas menikmati lezatnya makan bakso di bakso President, kami
kembali ke hotel Amaris. Untuk kembali ke hotel tersebut cukup ditempuh dengan berjalan
kaki, karena sebenarnya antara jalan Batang hari tempat lokasi Bakso President merupakan
jalan yang parallel dengan dengan jalan Sutoyo tempat hotel Amaris. Jadi untuk
kembali ke hotel kami cukup melewati gang yang ada di sebelah bakso President,
sekitar 100 m sudah sampai di jalan Sutoyo, dan 50 meter berjalan sampai di
hotel.
--------------------------------------------