Wisata Penang yang lain :
Silahkan Klik Topik Lainnya :
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik, Wisata Padang Sumatra Barat, Umroh Makkah Madinah, Wisata Singapore, Wisata Phuket Thailand, Wisata Karimunjawa, Wisata Malang Bromo, Wisata Ende Flores, Wisata Tidung Kepulauan Seribu, Wisata Pangandaran, Wisata Bandung, Wisata Malang Batu, Wisata Melaka Kuala Lumpur Wisata Bogor
Melihat Mural Lagi
Hari kedua di Penang tanggal 1 Maret 2017 kami mulai dengan berangkat
pagi-pagi. Kunjungan pertama kami melihat lagi ke lokasi Mural, soalnya pas
hari pertama sudah sore , jadi hanya sedikit melihat mural dan tergesa-gesa,
maka pagi hari ini saat yang tepat untuk sepuasnya mengeksplorasi dan melihatnya.
Keberadaan Mural yang menjadi objek wisata yang menarik di Penang tidak
lepas dari tangan kreatif Ernest Zacharevic seorang seniman kelahiran Lithuania
sebagai perintis memadukan gambar atau lukisan di tembok dengan beragam
property seperti sepeda, sepeda motor atau bangku. Dengan adanya gambar mural
dan propertinya tersebut para wisatawan dapat bebas berfoto bahkan melakukan
improvisasi dengan berbagai gaya seolah-olah berinteraksi dan menjadi bagian
dari mural tersebut.
Jadi kamipun ikut berakting pada Mural yang
berjudul “Motorcycle” , dimana terdapat
lukisan pada dinding berupa seorang remaja laki-laki di depan pintu dan duduk
di atas motor. Tapi motornya merupakan motor benaran (sebagai property). Jadi
kita bisa bergaya, seolah ikut naik motor, melambaikan tangan seolah-olah mau
berangkat.
Naik motor |
Stop |
Kabur |
Kasiu uang |
Kita
juga dapat berfoto bersama mural yang menggambarkan penjual susu kedelai yang
melayani pelanggannya, dan berakting seolah-olah memesan atau menunggu giliran
dilayani untuk membeli susu kedelai yang segar.
Pesan susu kedelai |
Mengunjungi Bukit Bendera
Setelah melihat Mural ronde kedua ini kami melanjutkan perjalanan ke Bukit
Bendera. Untuk itu dari Lebuh Chulia, kami naik BRP ke KOMTAR dulu. Dari KOMTAR
kami naik bis nomor 204 menuju Bukit Bendera atau dikenal juga sebagai Penang
Hill. suatu tempat wisata yang sangat popular di Pulau Penang. Perjalanan dari
KOMTAR menuju Penang Hill memakan waktu sekitar 1 jam dengan tarip 2 RM. Tapi
enaknya terminal Bukit Bendera merupakan perhentian terakhir bus tersebut
sebelum kembali lagi ke KOMTAR, jadi kita tidak khawatir akan kelewatan.
Akhirnya kami sampai di terminal Bukit Bendera. Bukit Bendera merupakan
kawasan perbukitan. untuk sampai di puncak bukit bendera atau Penang Hill
tersebut maka tersedia kereta yang disebut Penang Hill Railway yang stasiun
bawahnya persis terletak berdampingan dengan terminal bus. Sedang stasiun atas
kereta api tersebut berada pada ketinggian 833 meter di atas muka laut. Ongkos Penang
Railway untuk rute pulang pergi adalah 30 RM.
Menaiki kereta (disebut funicular train)
tersebut akan membawa sensasi tersendiri karena curamnya rute rel yang
dilewati, dimana untuk naik ke puncak bukit panjang relnya hanya 1,99 km. Jadi
perjalanan singkat (sekitar 10 menit) yang mendebarkan, lebih-lebih lagi saat
turun.
Funicular train |
Akhirnya
kami tiba di stasiun atas (Upper Station) Bukit Bendera. Di atas itu cuacanya
sangat sejuk dan segar dengan temperature rata-rata 21 derajat Celcius. Di atas
itulah terdapat berbagai fasilitas rekreasi alam dengan pemandangan yang sangat
indah yang bisa dijelajah seharian (kalau punya waktu). Misalnya Botanic
Garden, Dari atas Bukit Bendera kita juga bisa melihat kota Georgetown dan
Tanjung Bungah. Bahkan dari atas tersebut juga bisa melihat jembatan (Penang
Bridge) yang menghubungkan Pulau Pinang dengan Butterworth di daratan Malaysia
(Main Land).
Upper station |
Beberapa
spot yang dapat kita nikmati di Bukit Bendera antara lain Museum Burung Hantu
(Owl Museum), Botanical Garden, Dataran atas Bukit Bendera, Gembok Cinta,
Monkey Cup Garden dan banyak lagi. Jadi kalau kita ingin keliling mengunjungi
berbagai spot tersebut akan memerlukan waktu berjam-jam, bahkan satu hari juga
tidak cukup. Kami juga tidak terlalu lama di lokasi tersebut, sekitar 2 jam
kami kembali ke stasiun kereta (upper station) dan meluncur ke bawah (lower
station), dilanjutkan naik BRP no. 204 jurusan KOMTAR. Karena waktu sudah
menunjukkan pukul dua siang, maka kamipun makan siang dulu di salah satu rumah
makan di KOMTAR sebelum kembali ke hotel untuk beristirahat.
Astaka bukit bendera |
Kantung semar raksasa |
Gembok cinta |
Pesiaran Gurney
Setelah beristirahat di hotel, sore hari 1 Maret 2017, sekitar pukul
16.30 sesudah sholat ashar, kamipun
siap-siap keluar dan berjalan ke terminal Bus di KOMTAR. Acara kami sore ini
adalah mengunjungi Pesiaran Gurney (Gurney drive Penang) yang dikenal juga
sebagai Padang Kota Baru. Untuk mencapai Gurney tersedia banyak bus, umumnya
bus-bus yang menuju ke Utara (Tanjung Bungoh, Batu Ferringhi, Teluk Bahang)
melewati Gurney. Misalnya bus nomor 10, 101, 102,103). Kamipun naik bus nomor
101 dan dalam waktu sekitar 20 menit sudah sampai.
Gurney merupakan daerah wisata yang terletak di
pinggir pantai, namun masih di dalam kota Georgetown. Di daerah Gurney kita
bisa menyusuri jalan dengan pedestrian yang lebar dan ditata dengan indah.
Untuk duduk santai juga tersedia bangku-bangku.
Gurney plaza |
Di
Pesiaran Gurney juga terdapat pusat perbelanjaan yang terkenal Plaza Gurney.
Plaza Gurney ini merupakan tempat yang menjadi favorit para wisatawan untuk
berbelanja. Karena menyediakan berbagai barang dari yang murah sampai
barang-barang mewah. Plaza ini juga dilengkapi dengan berbagai tempat makan dan
restoran yang melayani para pengunjung. Satu tempat lagi yang menjadi daya Tarik
di Gurney adalah tempat makanan yang baru buka pada pukul 18.00 sampai tengah
malam. Jadi berhubung saat kami sampai di Gurney baru sekitar pukul 17.00, maka
kamipun berjalan menyusuri pedestrian yang indah di pinggir pantai serta
mengunjungi Plaza Gurney. Di Plaza Gurney kami berkeliling dan berbelanja
sedikit barang sebagai tanda bahwa kami sudah berbelanja di Penang.
Gurney strait |
Menjelang pukul 18.00 kamipun jalan menuju pusat makanan Gurney. Pukul
18.00 di Penang kondisinya masih cukup terang karena waktu matahari tenggelam
atau magrib sekitar pukul 19.00. Suasana
di pusat makanan belum ramai, beberapa tempat penjualan malah masih siap-siap.
Namun memang sudah ada berapa rombongan yang mulai duduk di bangku-bangku dan
memesan makanan. Di tempat itu bermacam-macam jenis makanan yang dijual, mulai
makanan laut, daging dan berbagai makanan. Namun kita harus jeli juga karena
tidak semuanya halal. Tapi tidak usah khawatir karena kita dapat dengan mudah
membedakan kedai yang menjual makanan halal dan yang tidak.
Kamipun memilih untuk makan di tempat yang
menyediakan rujak Pasembur yang merupakan makanan khas Penang atau Malaysia. Beda
dengan di Indonesia dimana kita kenal rujak sebagai potongan buah-buahan yang
dimakan dengan gula merah yang diuleg dengan kacang, cabe dan air asam jawa. Di
Penang ini rujak Pasembur adalah campuran potongan makanan seperti empek-empek,
tahu goreng, siomay, udang goreng, cumi goreng yang diguyur dengan kuah kacang
serta potongan sayur seperti timun. Untuk membelinya kita memilih bahan-bahan
yang tersedia, penjual lalu memotong-motong dan mengguyur dengan kuah kacang
tanah.
Rujak pasembur |
Semakin ramai pada malam hari |
-------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.