wisata hobby dan lingkungan hidup

Minggu, 02 Juli 2017

WISATA PENANG 2 : LUKISAN MURAL, BUKIT BENDERA DAN PESIARAN GURNEY

Hari kedua di Penang tanggal 1 Maret 2017 kami mulai dengan berangkat pagi-pagi. Kunjungan pertama kami melihat lagi ke lokasi Mural, soalnya pas hari pertama sudah sore , jadi hanya sedikit melihat mural dan tergesa-gesa, maka pagi hari ini saat yang tepat untuk sepuasnya mengeksplorasi dan melihatnya.
Keberadaan Mural yang menjadi objek wisata yang menarik di Penang tidak lepas dari tangan kreatif Ernest Zacharevic seorang seniman kelahiran Lithuania sebagai perintis memadukan gambar atau lukisan di tembok dengan beragam property seperti sepeda, sepeda motor atau bangku. Dengan adanya gambar mural dan propertinya tersebut para wisatawan dapat bebas berfoto bahkan melakukan improvisasi dengan berbagai gaya seolah-olah berinteraksi dan menjadi bagian dari mural tersebut.
Jadi kamipun ikut berakting pada Mural yang berjudul  “Motorcycle” , dimana terdapat lukisan pada dinding berupa seorang remaja laki-laki di depan pintu dan duduk di atas motor. Tapi motornya merupakan motor benaran (sebagai property). Jadi kita bisa bergaya, seolah ikut naik motor, melambaikan tangan seolah-olah mau berangkat.


Naik motor
Yang seru adalah lukisan “Kids on Bicycle” , berupa lukisan dua orang anak yang mengenderai sepeda dengan tergesa-gesa. Mau ikut bergaya silahkan, coba menahan sepeda dari belakang. Sambil berakting menghentikan sepeda agar berhenti seolah-oleh seorang ibu yang melarang anak-anaknya pergi. Sedangkan sang Bapak menahan dari belakang sepeda yang sedang melaju.


Stop
Kami mengambil beberapa foto dan bergaya pada mural yang berjudul I want Pao. Waktu kami kirim ke Citra, putri kami,  yang ada di Bandung, dia nanyain “ Ma …., ini ceritanya apa ?”. Dijawab begini : “ Ceritanya, Papa beraksi sebagai penjual Pao dengan becak. Dua anak teriak : Pak , minta Pao  Tapi penjual Pao pura-pura tidak dengar dan langsung kabur. Akhirnya Mama menghampiri anak-anak itu, menghibur dan memberi uang kepada mereka. Ha ha ha ….. si Papa jadi peran antagonis.

Kabur

Kasiu uang
Kita juga dapat berfoto bersama mural yang menggambarkan penjual susu kedelai yang melayani pelanggannya, dan berakting seolah-olah memesan atau menunggu giliran dilayani untuk membeli susu kedelai yang segar.
Pesan susu kedelai
Mengunjungi Bukit Bendera
Setelah melihat Mural ronde kedua ini kami melanjutkan perjalanan ke Bukit Bendera. Untuk itu dari Lebuh Chulia, kami naik BRP ke KOMTAR dulu. Dari KOMTAR kami naik bis nomor 204 menuju Bukit Bendera atau dikenal juga sebagai Penang Hill. suatu tempat wisata yang sangat popular di Pulau Penang. Perjalanan dari KOMTAR menuju Penang Hill memakan waktu sekitar 1 jam dengan tarip 2 RM. Tapi enaknya terminal Bukit Bendera merupakan perhentian terakhir bus tersebut sebelum kembali lagi ke KOMTAR, jadi kita tidak khawatir akan kelewatan.
Akhirnya kami sampai di terminal Bukit Bendera. Bukit Bendera merupakan kawasan perbukitan. untuk sampai di puncak bukit bendera atau Penang Hill tersebut maka tersedia kereta yang disebut Penang Hill Railway yang stasiun bawahnya persis terletak berdampingan dengan terminal bus. Sedang stasiun atas kereta api tersebut berada pada ketinggian 833 meter di atas muka laut. Ongkos Penang Railway untuk rute pulang pergi adalah 30 RM.
Menaiki kereta (disebut funicular train) tersebut akan membawa sensasi tersendiri karena curamnya rute rel yang dilewati, dimana untuk naik ke puncak bukit panjang relnya hanya 1,99 km. Jadi perjalanan singkat (sekitar 10 menit) yang mendebarkan, lebih-lebih lagi saat turun.

Funicular train
Akhirnya kami tiba di stasiun atas (Upper Station) Bukit Bendera. Di atas itu cuacanya sangat sejuk dan segar dengan temperature rata-rata 21 derajat Celcius. Di atas itulah terdapat berbagai fasilitas rekreasi alam dengan pemandangan yang sangat indah yang bisa dijelajah seharian (kalau punya waktu). Misalnya Botanic Garden, Dari atas Bukit Bendera kita juga bisa melihat kota Georgetown dan Tanjung Bungah. Bahkan dari atas tersebut juga bisa melihat jembatan (Penang Bridge) yang menghubungkan Pulau Pinang dengan Butterworth di daratan Malaysia (Main Land).

Upper station
Beberapa spot yang dapat kita nikmati di Bukit Bendera antara lain Museum Burung Hantu (Owl Museum), Botanical Garden, Dataran atas Bukit Bendera, Gembok Cinta, Monkey Cup Garden dan banyak lagi. Jadi kalau kita ingin keliling mengunjungi berbagai spot tersebut akan memerlukan waktu berjam-jam, bahkan satu hari juga tidak cukup. Kami juga tidak terlalu lama di lokasi tersebut, sekitar 2 jam kami kembali ke stasiun kereta (upper station) dan meluncur ke bawah (lower station), dilanjutkan naik BRP no. 204 jurusan KOMTAR. Karena waktu sudah menunjukkan pukul dua siang, maka kamipun makan siang dulu di salah satu rumah makan di KOMTAR sebelum kembali ke hotel untuk beristirahat.
Astaka bukit bendera
Kantung semar raksasa
Gembok cinta
Pesiaran Gurney
Setelah beristirahat di hotel, sore hari 1 Maret 2017, sekitar pukul 16.30  sesudah sholat ashar, kamipun siap-siap keluar dan berjalan ke terminal Bus di KOMTAR. Acara kami sore ini adalah mengunjungi Pesiaran Gurney (Gurney drive Penang) yang dikenal juga sebagai Padang Kota Baru. Untuk mencapai Gurney tersedia banyak bus, umumnya bus-bus yang menuju ke Utara (Tanjung Bungoh, Batu Ferringhi, Teluk Bahang) melewati Gurney. Misalnya bus nomor 10, 101, 102,103). Kamipun naik bus nomor 101 dan dalam waktu sekitar 20 menit sudah sampai.
Gurney merupakan daerah wisata yang terletak di pinggir pantai, namun masih di dalam kota Georgetown. Di daerah Gurney kita bisa menyusuri jalan dengan pedestrian yang lebar dan ditata dengan indah. Untuk duduk santai juga tersedia bangku-bangku.

Gurney plaza
Di Pesiaran Gurney juga terdapat pusat perbelanjaan yang terkenal Plaza Gurney. Plaza Gurney ini merupakan tempat yang menjadi favorit para wisatawan untuk berbelanja. Karena menyediakan berbagai barang dari yang murah sampai barang-barang mewah. Plaza ini juga dilengkapi dengan berbagai tempat makan dan restoran yang melayani para pengunjung. Satu tempat lagi yang menjadi daya Tarik di Gurney adalah tempat makanan yang baru buka pada pukul 18.00 sampai tengah malam. Jadi berhubung saat kami sampai di Gurney baru sekitar pukul 17.00, maka kamipun berjalan menyusuri pedestrian yang indah di pinggir pantai serta mengunjungi Plaza Gurney. Di Plaza Gurney kami berkeliling dan berbelanja sedikit barang sebagai tanda bahwa kami sudah berbelanja di Penang.
Gurney strait
Menjelang pukul 18.00 kamipun jalan menuju pusat makanan Gurney. Pukul 18.00 di Penang kondisinya masih cukup terang karena waktu matahari tenggelam atau magrib sekitar pukul 19.00.  Suasana di pusat makanan belum ramai, beberapa tempat penjualan malah masih siap-siap. Namun memang sudah ada berapa rombongan yang mulai duduk di bangku-bangku dan memesan makanan. Di tempat itu bermacam-macam jenis makanan yang dijual, mulai makanan laut, daging dan berbagai makanan. Namun kita harus jeli juga karena tidak semuanya halal. Tapi tidak usah khawatir karena kita dapat dengan mudah membedakan kedai yang menjual makanan halal dan yang tidak.
Kamipun memilih untuk makan di tempat yang menyediakan rujak Pasembur yang merupakan makanan khas Penang atau Malaysia. Beda dengan di Indonesia dimana kita kenal rujak sebagai potongan buah-buahan yang dimakan dengan gula merah yang diuleg dengan kacang, cabe dan air asam jawa. Di Penang ini rujak Pasembur adalah campuran potongan makanan seperti empek-empek, tahu goreng, siomay, udang goreng, cumi goreng yang diguyur dengan kuah kacang serta potongan sayur seperti timun. Untuk membelinya kita memilih bahan-bahan yang tersedia, penjual lalu memotong-motong dan mengguyur dengan kuah kacang tanah.
Rujak pasembur
Semakin ramai pada malam hari

-------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.