Wisata Penang yang lain :
Dari Bandung ke Penang, Lukisan Mural dan Bukit Bendera, Batu Ferringhi dan Padang Kota Lama
Silahkan Klik Topik Lainnya :
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik, Wisata Padang Sumatra Barat, Umroh Makkah Madinah, Wisata Singapore, Wisata Phuket Thailand, Wisata Karimunjawa, Wisata Malang Bromo, Wisata Ende Flores, Wisata Tidung Kepulauan Seribu, Wisata Pangandaran, Wisata Bandung, Wisata Malang Batu, Wisata Melaka Kuala Lumpur Wisata Bogor
Hari ketiga 2 Maret 2017 :
Dari Bandung ke Penang, Lukisan Mural dan Bukit Bendera, Batu Ferringhi dan Padang Kota Lama
Silahkan Klik Topik Lainnya :
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik, Wisata Padang Sumatra Barat, Umroh Makkah Madinah, Wisata Singapore, Wisata Phuket Thailand, Wisata Karimunjawa, Wisata Malang Bromo, Wisata Ende Flores, Wisata Tidung Kepulauan Seribu, Wisata Pangandaran, Wisata Bandung, Wisata Malang Batu, Wisata Melaka Kuala Lumpur Wisata Bogor
Hari ketiga 2 Maret 2017 :
Pagi-pagi tanggal 2 Maret 2017 kami berdua siap-siap untuk menjelajah
daerah wisata di Pulau Penang. Tujuan kami hari ini adalah ke Batu Feringhi,
yaitu kawasan pantai yang terletak di sebelah Utara Pulau Pinang. Pukul 7.40
kami pun keluar hotel berjalan menuju Komtar yang hanya sekitar sepuluh menit
dengan berjalan santai. Sambil menunggu bus yang akan menuju Batu Ferringhi
kami sempat membeli roti dan kue untuk bekal.
Dari Komtar kami pun naik bus nomor 101 yang rutenya weld Quay – teluk
Bahang. Jadinya bus tersebut dari dermaga (weld quay), lewat di Komtar dan
menuju ke teluk Bahang (sebagai terminal akhirnya). Sebelum sampai teluk Bahang,
bus tersebut melewati Tanjung Bungah dan Batu Ferringhi. Tujuan kami adalah ke
kawasan Batu Feringhi yang merupakan kawasan pantai di sebelah utara pulau Penang.
Perjalanan menuju Batu Ferringhi yang berjarak sekitar 20 Km memerlukan
waktu 40-50 menit, awalnya rute yang dilalui adalah menyusuri kota Penang, lalu
lewat di kawasan Tanjung Bungah. Di kawasan Tanjung Bungah kami melewati
kawasan yang ramai. Selanjutnya di tepi jalan kami melihat Masjid terapung yang
nantinya akan kami kunjungi saat perjalanan pulang dari Batu Ferringhi.
Selewat lokasi masjid terapung, bus memasuki kawasan Batu Ferringhi yang
ditandai dengan jalan berkelok-kelok di pinggir pantai. Namun karena sebelumnya
kami belum pernah ke Batu Ferringhi. Jadi hanya mengira-ngira saja dimana
tempat berhentinya di Batu Ferringhi. Memang melewati kawasan yang ramai dengan
perhotelan. Tapi kami tidak tahu harus berhenti dimana. Akhirnya lokasi yang
dilalui mulai sepi dari bangunan-bangunan, wah ternyata kami sudah beberapa
kilometer melewati kawasan Batu Ferringhi dan memasuki kawasan Teluk Bahang.
Akhirnya saat melihat halte pertama kamipun
turun dari Bus. Kami melihat ke kiri jalan, rupanya halte tersebut merupakan
lokasi dari Tropical Spice Garden. Tropical Spice Garden, merupakan semacam
kebun raya atau taman dengan pemandangan indah. Di taman yang merupakan hutan
raya tersebut tersebut terdapat lebih dari 500 spesies hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Terdapat jalur jalan dengan lebih dari seratus jenis tanaman
obat-obatan.
Namun dengan pertimbangan akan memerlukan waktu yang lama jika kami mengunjungi Tropical Spice garden, serta karena tujuan kami ingin melihat pantai dan kembali lagi berkeliling kota Georgetown, maka kami lalu menyeberang jalan menuju arah pantai. Di sisi kanan jalan tersebut terdapat beberapa rumah makan dan sudah langsung berada di pinggir pantai. Malah kami beruntung karena menemukan tepi laut dan pantai yang indah. Dengan air laut yang biru dan jernih, pantai dengan pasir yang bersih serta adanya batu-batu besar yang bersih.
Gerbang Tropical Spice Garden |
Laut biru dengan pasir putih |
Batu-batu besar |
Hotel-hotel di Batu Ferringhi |
Selain keunikan bangunan yang berada di atas laut tersebut, masjid yang
indah tersebut memiliki keunikan berupa menara untuk azan setinggi 7 tingkat.
Di dalam masjid yang tertata rapi, terdapat banyak lukisan kaligrafi. Terdapat
ruang sholat utama serta ruang sholat khusus untuk perempuan.
Pada setiap empat sudut masjid terdapat gazebo
yang dapat dipergunakan untuk menikmati pemandangan indah laut selat malaka
serta melihat aktivitas nelayan dengan perahu-perahu yang berseliweran. Sedang
pada halaman masjid terdapat tempat parkir cukup luas yang dapat menampung
puluhan mobil.
Masjid terapung |
Lapangan parkir yang luas |
Bagian dalam masjid |
Esplanade atau dikenal juga sebagai Padang Kota
Lama terletak di pinggir laut di bagian Timur Laut kota Georgetown. Kalau
ditarik garis lurus dari Komtar jaraknya
sekitar 3 km, namun karena harus mengikuti jalan serta kondisi lalu lintas yang
ramai, jika naik bus dari Komtar sekitar 20 menit. Tadinya kami ingin dari
Tanjung Bungah dengan Bus menuju Pangkalan Weld, dapat turun di sekitar
Esplanade, namun karena belum tahu persis dimana halte turun yang terdekat, akhirnya
kami turun di Pangkalan Weld (terminal akhir). Dari sana kami jalan kaki
sekitar 600 meter arah Utara. Sekalian melihat bangunan-bangunan yang ada di
sekitar Pelabuhan. Yaitu : Custom Building, German Merchant House dan Bangunan
Tuanku Syed Putra, dan Immigration Department Building. Di seberang jalan
Immigration Building merupakan merupakan lokasi Esplanade.
Custom building |
Clock tower |
Di lokasi Padang Kota Lama atau Esplanade terdapat beberapa objek wisata atau bangunan bersejarah yang bisa kita lihat, yaitu Fort Cornwallis, Clock Tower, Tugu Peringatan, City Hall. Bangunan-bangunan bersejarah tersebut terletak di kawasan jalan Tun Syed Sheh Barakbah. Daerah ini dapat dijelajah dengan jalan kaki, namun kalau siang hari biasanya cuaca cukup panas. Seperti siang itu saat kami berkunjung. Jadi ada baiknya untuk berjalan-jalan menyusuri kota kita menyiapkan payung atau memakai topi.
Town hall |
City hall |
Fort Cornwalis
Fort Cornwalis merupakan bangunan bersejarah
yang menandai berdirinya kota Georgetown. Fort Cornwalis tersebut merupakan
benteng pertahanan tentera Inggris. Di tempat inilah tentera Inggris dibawah
pimpinan Kapten Francis Light mendarat pada tahun 1786. Dengan demikian Kapten
Francis Light dikenang sebagai pendiri kota Georgetown. Tak heran di dalam
bangunan Fort Cornwalis tersebut kita akan mendapati patung dari Kapten Francis
Light. Juga terdapat meriam Sri Rambai yang telah berumur ratusan tahun dan menjadi
legenda.
Pintu masuk Fort Cornwalis |
Meriam Sri Rambai |
Patung Kapten Francis Light (1740-1794) |
-----------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.