wisata hobby dan lingkungan hidup

Sabtu, 16 September 2017

KUALA LUMPUR 2 : PETRONAS, BUKIT BINTANG, PETALING

Tulisan lain : Dari Bandung ke MelakaSungai Melaka, Porta de SantiagoJonker dan Masjid Kampung KlingMasjid Jamek dan Central Market,  Petronas Tower dan Bukit Bintang

Silahkan Klik Topik Lainnya :
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik,  Wisata Padang Sumatra Barat,  Umroh Makkah Madinah,  Wisata Singapore,  Wisata Phuket Thailand,  Wisata Karimunjawa,  Wisata Malang Bromo,  Wisata Ende Flores,  Wisata Tidung Kepulauan Seribu,  Wisata Pangandaran,  Wisata BandungWisata Malang Batu,  Wisata Melaka Kuala Lumpur Wisata Bogor

Jumat 28 Juli 2017, pagi-pagi kami mulai dengan breakfast di hotel. Selanjutnya pada pukul 08.00 kami berjalan ke LRT station Masjid Jamek . Kali ini kami membeli tiket untuk ke menara petronas. Jadi kami ambil LRT laluan Kelana Jaya. Dengan tujuan KLCC. Setelah melewati 3 atau 4 stasiun maka kami sampailah di KLCC. Keluar stasiun LRT KLCC kita bisa memasuki mall yang KLCC yang menyatu dengan stasiun, atau kita menuju ke lokasi menara petronas. Untuk menuju ke petronas kita tinggal mengikuti petunjuk jalan keluar dari lokasi mall dan akhirnya sampai di halaman menara petronas (petronas twin tower). Menara petronas adalah menara kembar yang merupakan milik perusahaan minyak nasional Malaysia petronas.  Menara yang menjadi landmark kuala lumpur dan menjadi tujuan wisata bagi para pelancong untuk berfoto-foto. Karena menara iin merupakan salah satu gedung tertinggi di dunia.
Karena menaranya tersebut cukup tinggi yaitu terdiri dari 88 lantai dan tinggi 452 meter maka kalau ingi berfoto cukup sulit juga. Artinya kalau kita berfoto dengan latar belakang menara. Maka hanya bagian bawah menara yang kelihatan. Atau setengah menara yang kelihatan. Jadi meskipun kami sudah melangkah menyeberangi jalan di depan taman Menara Petronas, tetap saja hanya bisa terlihat setengah menara.
di depan Menara Petronas
Kalau ingin bisa mengambil foto menara secara keseluruhan harus cari ke tempat yang cukup jauh. Baru bisa kita mengambil gambar tersebut. Seperti gambar berikut yang kami ambil pada tahun 2013. Saat itu kami diantar oleh guide yang tahu dari mana harus mengambil foto menara Petronas.
Menara Petronas (2013)
Puas melihat-lihat Petronas Tower dan cuaca yang panas dan sangat cerah. Eh ada bus Go KL persis di lokasi Petronas Tower. Maka kamipun naik GO KL, benar-benar sejuk busnya full AC dan lucunya lagi gratis. Benar-benar wisatawan dimanjakan di Kuala Lumpur. Apalagi bus GO KL ini melewati rute-rute yang menjadi tujuan wisatawan. Untuk Go KL  yang kami naiki antara lain setelah KLCC kami bisa ke bukit bintang dengan mall pavilion yang terkenal. Tadinya kami pikir mau naik LRT lagi dan kembali ke Masjid Jamek atau nyari tempat lain, tapi ternyata ada Go KL dengan rute bukit bintang lagi, jadi kamipun naik. Ternyata bus Go KL tersebut benar-benar merupakan fasilitas yang sangat menyenangkan bagi para wisatawan. Selain gratis atau tidak perlu membayar, bus tersebut sangat bersih, sejuk dengan AC yang dingin. Jadi bagi para wisatawan kalau ingin keliling ke berbagai tempat wisata di Kuala Lumpur, praktis bisa dicapai dengan naik bus Go KL. Termasuk juga saat kami di dekat hotel daerah Masjid Jamek juga ada bus Go KL.
Bus Go KL
Singkatnya setelah melewati beberapa halte, kamipun sampai di daerah Bukit Bintang. Kami turun di halte mall Pavilion, suatu mall yang terkenal dan menjadi spot untuk wisata belanja di Kuala Lumpur. Acara pertama sebelum masuk mall adalah berfoto di depan air mancur yang ada di depan mall tersebut. Ini memang merupakan spot yang indah. Lebih-lebih lagi pada malam hari akan lebih indah lagi karena air mancur tersebut dihias dengan cahaya lampu yang berwarna warni.
Air Mancur di depan Pavilion
Selain pavilion di seberang jalan di depan pavilion juga terdapat pusat perbelanjaan Fahrenheit yang juga menjadi paforit sebagai tujuan yang harus dikunjungi untuk berbelanja di kuala lumpur. Jadi kalau kita mau berbelanja atau sekedar jalan-jalan mengunjungi pusat keramaian di Malaysia, maka tempatnya adalah bukit bintang. Di bukit bintang tersebut juga terdapat berbagai hotel, tempat hiburan serta berbagai tempat yang menyediakan makanan dan kuliner.
Suasana Bukit Bintang
Bagi kami kunjungan ke bukit bintang ini mengulangi perjalanan kami ke kuala lumpur pada tahun 2013. Saat itu kami tinggal di hotel yang terletak di kawasan bukit bintang, yaitu hotel  Radius International. Pada malam hari suasana di sekitar bukit bintang sangat ramai dan terdapat jalan, yaitu jalan Alor yang malam hari ditutup dan menjadi pusat jajanan kuliner. Namun karena kami kali ini ke bukit bintang masih sekitar jam 10 – 11 pagi,maka kami hanya berjalan-jalan, lalu masuk mall dan menikmati minum Es di food court yang ada di lantai dasar, serta belanja beberapa makanan kering di pasar swalayannya yang ada di dalam Mall.
Strawberry Floss dan Cendol Kacang
Selesai mengisi perut dengan Es strawberry Flos dan Es cendol kacang merah, kami pun keluar dari mall pavilion. Berjalan di depatn pertokoan di bukit bintang cuaca terasa mulai panas. Kami pun nyari kendaraan untuk pulang. Nyari stasiun LRT untuk kembali, malah ketemu stasiun MRT yaitu mode transportasi baru yang baru satu atau 2 minggu yang lalu diresmikan di kuala lumpur. Kami lihat ternyata ada rute menuju terminal Pasar Seni ? yang dekat dari lokasi masjid jamek. Jaraknya hanya dekat yaitu 2 stasiun. Jadi kami beli koin ? Bedanya, kalau LRT pakai system kartu, maka untuk MRT ini beli koin, yang untuk rute bukit bintang – pasar seni harganya 0,7 RM per orang atau 1,4 RM untuk dua orang
Koin "tiket" MRT
Petaling Street
Sore hari setelah sholat ashar sekitar pukul 16.30 kami kembali keluar hotel. Tujuan kami masih di sekitar masjid jamek dan pasar seni, yaitu mengunjungi salah satu tempat wisata belanja yang terkenal di kuala lumpur, yaitu petaling street atau china town yang letaknya tidak jauh dari hotel. Yaitu hanya sekitar 300 meter.
Petaling Street yang bterletak di jalan Pudu dan jalan Sultan merupakan daerah pecinan (China Town) di Kuala Lumpur. Tempat terkenal yang berlokasi di jantung kota kuala lumpur ini dan banyak hotel dan losmen di sekitarnya, merupakan tempat yang popular di kalangan wisatawan. Sewbagai tempat wisata belanja, para pengunjung dapat membeli dengan harga yang dapat ditawar, seperti t-shirt, jam, baik asli maupun imitasi. Banyak yang dapt dibeli atau sekedar melihat-lihat. Semakin malam semakin ramai dengan berbagai kios yang menjual makanan dan berbagai Pernik-pernik.
Petaling Street
Selain berkeliling di Petaling Street atau China Town, sore hari itu kami hanya jalan-jalan di sekitar daerah masjid jamek, seperti Little India yang juga terletak di sekitar area tersebut. Kami juga kembali mengunjungi Central market seperti kemarin sore dan kembali makan malam di food court atau medan selera di lantai dua. Dan kembali ke hotel sekitar pukul 20.000.
Kembali ke Bandung.
Sabtu 29 Juli 2017. Hari terakhir di Malaysia. Pagi-pagi kami hanya di hotel, breakfast dan sekitar pukul 08.30 check out untuk menuju ke bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Rute perjalanan menuju bandara adalah naik LRT Laluan Sri Petaling dari stasiun Masjid Jamek menuju Bandar Tasik Selatan. Selanjutnya dari bandar Tasik Selatan turun dan menuju stasiun kereta KLIA Transit dan naik kereta menuju KLIA. Alhamdulillah perjalanan lancar. Pukul 10.30 kami sudah sampai di KLIA dan pukul 12.10 take off menuju Bandung.
KLIA Transit
--------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.