wisata hobby dan lingkungan hidup

Kamis, 22 November 2018

BELAJAR MENGHARGAI AIR DI NEWATER SINGAPORE

Oleh : Tati Artiningrum

Apa yang dimaksud dengan NEWater Visitor Center ?
Bulan Oktober Tahun 2018 ini kami berkesempatan mengunjungi  NEWater Visitor Centre (NVC). Gedung yang terletak di 20 Koh Lim Road Singapore ini,merupakan tempat mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan air di Singapura. Selain itu,  tempat ini mengolah air hasil daur ulang rumah tangga dan domestik yang sebelumnya sudah melalui Water Reclamation Plant. Begitu memasuki  gedung NVC, kita disuguhi dengan pemandangan kolam ikan koi yang jernih dan indah. Disebelah kolam ikan , dipisahkan dinding kaca , kita bisa melihat NEWater Factory  yang merupakan tempat pengolahan canggih air  daur ulang  . Kita dapat mengunjunginya dan mengikuti interactive tours yang dapat diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari anak sekolah,wisatawan dan lain-lain. Untuk mengikuti tur tersebut, pengunjung terlebih dahulu harus mendaftar secara online.
Di dalam gedung terdapat berbagai penerangan dalam bentuk gambar-gambar dan  replika teknologi yang digunakan. Pengunjung akan dibawa menonton film mengenai siklus air di alam, kisah perjalanan air dari sumbernya hingga sampai di gelas minum kita atau di botol kemasan seperti tulisan yang tertera pada pintu yaitu “ Bringing You on a Journey of Singapore's Waters”.


Pintu masuk gedung NVC
Setelah menonton film, merasakan menjadi air yang akan diolah, pengunjung dipersilahkan untuk melihat beragam display mengenai pentingnya air untuk keberlangsungan hidup semua mahluk di bumi dan cara menghemat air. Setelah selesai mengikuti tur sekitar 75 menit tersebut,  untuk menghilangkan dahaga, setiap pengunjung mendapat satu botol air kemasan produk NEWater. Setelah selesai tur, untuk pengunjung anak sekolah, dapat menggunakan sarana bermain yang disediakan.

Kolam Koi yang jernih


Bersama Water Heroes


Sarana bermain anak
Berapa Kebutuhan air bersih Singapura ?
Singapura untuk keperluan sehari-harinya menggunakan air yang berasal dari 4 sumber yaitu air hujan, air impor dari Malaysia, penyulingan air laut atau desalinasi  dan NEWater. Kebutuhan air di Singapura saat ini sekitar 430 juta galon perhari atau sekitar 18,84 m3/detik dengan konsumsi domestik sekitar 45% dan 55% non-domestik. Prediksi Tahun 2030 menjadi 40% untuk domestik dan 60% non-domestik. Untuk tahun 2060, prediksi kebutuhan air meningkat menjadi hampir 2 kali lipat dengan konsumsi untuk sektor domestik 30% dan non-domestik sekitar 70%. Terlihat penurunan untuk konsumsi domestik dari saat ini 45% menjadi 30% tahun 2060 dari total kebutuhan air. Untuk mewujudkan hal tersebut, saat ini Singapura telah berhasil menurunkan konsumsi untuk rumah tangga dari 165 liter perorang perhari tahun 2003 menjadi 143 liter perorang perhari  pada tahun 2017, target tahun 2030 menjadi 130 liter  perorang perharinya

Bagaimana Singapura mengelola airnya?
Singapura mengelola airnya melalui 3 strategi utama, yaitu :
- Mengumpulkan air setiap tetes (Collect every drop of water),
- Menggunakan kembali (Reuse water endlessly) dan
- Desalinasi air laut (Desalinate water)
Tahun 2060  NEWater dan desalinasi akan memenuhi 85% dari seluruh kebutuhan air. NEWater diluncurkan tahun 2003 dengan pembukaan 2 pabriknya yaitu di Bedok  Kranji dan NVC. Saat ini  pabrik – pabrik NVC memasok hingga 40% kebutuhan air dan diprediksikan naik hingga 55%  pada tahun 2060. Pengolahan yang dilakukan di NEWater Plant  seperti yang bisa dilihat pada bagan alir. Pengolahan yang dilakukan meliputi 3 tahap, yaitu :
·         Microfiltration  : Berfungsi unmenyaring partikel mikroskopis termasuk bakteri.
·          Reverse Osmosis : Untuk menghilangkan kontaminan-kontaminan yang tidak  didinginkan 
Ultraviolet Disinfection:  Air melewati sinar ultraviolet untuk memastikan semua organisme yang tersisa dimusnahkan. Pada tahap ini, ditambahkan juga bahan kimia untuk untuk mengembalikan keseimbangan pH. 

Bagan pengolahan NEWater Factory
Bagaimana cara mencapai lokasi NEWater ?
Untuk mencapai lokasi Newater, yang paling dekat adalah naik MRT dan turun di stasiun Tanah Merah. Jarak dari stasiun MRT ke lokasi NVC hanya sekitar 2 km. Jarak tersebut dapat ditempuh dengan naik bus, dengan jarak hanya 1 halte. Namun masalahnya dari halte tersebut, lokasi NVC masih berjarak sekitar 1 km, cukup jauh kalau ditempuh dengan jalan kaki, juga tidak nyaman karena melewati daerah yang sedang menjadi lokasi proyek pembangunan dengan truk-truk dan alat-alat berat lalu lalang. Paling gampang adalah naik taksi, cukup murah yaitu hanya 5 SGD, sudah sampai ke lokasi NVC. Tapi problemnya adalah untuk kembalinya, tidak ada taksi yang lalu lalang ke lokasi tersebut. Dan umumnya (selain kami berdua) pengunjung datang dalam rombongan dengan kendaraan sendiri. Pada saat itu ada rombongan bus anak-anak sekolah, juga rombongan dosen-dosen (sekitar 10 orang) yang berasal dari India, dan lain-lain.
Jadi kalau anda ingin berkunjung ke NEWater, pastikan telah menyewa kendaraan yang akan membawa anda ke lokasi, serta menjemput saat anda selesai berkunjung.


Sumber :
- https://www.pub.gov.sg/watersupply/singaporewaterstory
- https://www.pub.gov.sg/watersupply/fournationaltaps/newater



---------------------------------------------------

Minggu, 22 April 2018

SANTAI DI TAMAN SEJARAH KOTA BANDUNG

Taman-taman di Balaikota Bandung

Ada beberapa taman di balaikota Bandung. Yang paling dekat dengan BPG adalah taman sejarah. Di taman ini terdapat relief sejarah Bandung di era Wiranatakusumah, Tempat yang bagus untuk belajar bagi warga Bandung yang ingin mengetahui sejarah kotanya. Disini terdapat juga lukisan wajah walikota-walikota Bandung pada kaca-kaca.Kata pengunjung yg pernah kesana malam hari, taman sejarah lebih indah dilihat pada malam hari. Tidak jauh dari taman sejarah jalan sedikit masuk ke area Balai Kota , akan bertemu dengan taman labirin . Selanjutnya taman Balai Kota, taman ini bisa menjadi sarana bermain anak-anak diantaranya sepatu roda. Terdapat kolam dengan patung ikan, sekilas ikan-ikannya terlihat seperti melompat dari kolam. Dekat dengan patung ikan tersebut ada  Taman Badak dan tidak jauh dari situ ada gembok cinta dengan tulisan “Love” besar di atasnya.

Setelah melewati taman badak, masuk ke taman yang ditandai oleh patung Dewi Sartika yaitu Taman Dewi Sartika. Di depan patung terdapat lapangan yang cukup luas. Banyak yang main sepatu roda juga di sana. Di sisi lain taman ada semacam alat untuk fitness. Sekarang katanya juga ada beberapa kandang binatang.  Taman selanjutnya yaitu Taman Tepian Anak Sungai Cikapayang, yang merupakan hasil revitalisasi Sungai Cikapayang di Jl. Merdeka. Trotoarnya dibenahi, tamannya ditambah fasilitas kursi dan lampu hias, trus sungainya ditata sehingga bisa jadi tempat main air. Terakhir taman Vanda yang lokasinya di luar kawasa Balai Kota.

Taman balai kota Bandung dilengkapi dengan fasilitas yang menunjang kebutuhan pengunjungnya, diantaranya adalah tempat duduk, toilet dan musholla. 

Santai di Taman
Taman Sejarah
Disebut Taman Sejarah karena di sini kita bisa mengenal para walikota dan bupati Bandung sejak zaman kolonial ,biografi singkatnya, serta kontribusinya terhadap kota Bandung. Yang menjabat walikota Bandung diantaranya B.Coops dari tahun 1913 sampai 1928, R.A. Atmadinata tahun 1942 sampai 1945 dan Ridwan kamil tahun 2013- sekarang.

Foto Walikota dari masa ke masa
Di sudut lain taman, ada panel relief panjang yang mengisahkan Sejarah Bandung di Era Wiranatakusumah, dimulai dari Raden Adipati (R.A.) Wiranatakusumah II yang dianggap sebagai pendiri kota Bandung

Action .......  lompat !!!
Taman labirin
Salah satu spot paling hits didalamnya yaitu Taman Labirin. Di dalam taman labirin ini terdapat jalur berliku selebar setengah meter. Jalur ini melingkari dua buah pohon trembesi besar yang konon berusia 100 tahun. Pohon ini merupakan  pohon penyerap CO2 , jenis pohon besar dengan ketinggian hingga 20 meter dan tajuknya yang sangat lebar. Pohon ini mempunyai jaringan akar yang luas mempunyai batang yang besar, bulat dan tinggi antara 10-20 meter. Terdapat empat buah pintu keluar yang dibuat agar pengunjung yang datang tidak hanya dapat menikmati keindahan taman namun juga bisa masuk menjelajahi taman dari empat sisi berbeda

Salah satu sisi labirin
Tulisan     : Tati Artiningrum
Foto-foto : Mahasiswa Fakultas Teknik Perencanaan dan Arsitektur UNWIM
------------------------------------------------------------------------------

FAKULTAS TEKNIK UNWIM KE BANDUNG PLANNING GALLERY


Masih dalam rangkaian kunjungan lapangan Fakultas Teknik Perencanaan dan Arsitektur Universitas Winaya Mukti (UNWIM) kamis 12 April 2018, acara selanjutnya setelah kunjungan ke PDAM Tirtawening Kota Bandung, rombongan Fakultas Teknik Perencanaan dan Arsitektur yang terdiri dari prodi Teknik Lingkungan, PWK dan Arsitektur mengunjungi salah tempat wisata edukasi berupa gallery tercanggih saat ini di Indonesia, yaitu Bandung Planning Gallery ( BPG) yang  terletak di Jalan Aceh No.36, Babakan Ciamis, Sumur Bandung, tepatnya di bekas gedung DPRD Kota Bandung.

BPG ini sebenarnya adalah merupakan bentuk  kebijakan publik pemkot Bandung untuk memberikan Informasi berupa program pembangunan kota Bandung hingga 30 tahun kedepan. Setelah mengunjungi BPG para pengunjung dapat memahami masa lalu , memahami tantangan dan problematika pada masa sekarang dan menjadi bagian bersama pemerintah menuju bandung yang lebih baik.
Masuk ke dalam gedung, terdapat lobby area yang merupakan tempat resepsionis memberikan informasi umum. Di  area  yang nyaman ini terdapat video pengenalan seputar informasi Bandung Planning Gallery. dan instalasi cable car  yang rencananya akan menjadi salah satu transportasi masa depan di Bandung. Disini kami mendapat pengarahan mengenai awal didirikannya, berbagai fasilitas yang ada oleh salah seorang arsitek yg ikut merancang ruangan- ruangan yang juga merupakan salah satu dosen tetap di Fakultas Teknik UNWIM.
Penjelasan berbagai fasilitas BPG
Foto dengan "Kang Emil"
Masuk ke  ruangan utama ,kita bisa menyaksikan maket besar, yang menampilkan gambaran rencana pengembangan pembangunan kota bandung dengan melihat projeksi video mapping canggih di dalam maket. Teknologi yang digunakan untuk mendapatkan informasinya adalah dengan tekonologi layar sentuh,sehingga saat kita menyentuh apa yang ada di layar, maka seketika itu kita bisa melihat dengan lengkap informasi apa yang ditampilkan lewat video mapping tersebut.
Ruangan selanjutnya menampilkan Kota Bandung dari masa ke masa. Pada Spot Bandung masa kini, kita dapat mengetahui informasi mengenai luas wilayah, jumlah penduduk,  pencapaian dan tantangan ke depan.
Bandung dari Masa ke Masa
Rencana pengembangan kota Bandung
Pada ruangan selanjutnya kita dapat mengetahui rencana pengembangan Smart City dan Urban Mobility. Dapat dilihat melalui 6 buah layar video melihat konsep kota pintar dan model transportasi. Di dalam video tersebut kita bisa melihat penjelasan seputar konsep umum, tahapan pembangunan serta cita–cita masyrakat dengan rencana program tersebut.untuk proyek Urban Mobility, tengah dikembangkan transportasi monorel, bus trans metro bandung, skybridge (Cable car) dll.
Salah satu ruangan yang menarik adalah  area Bandung Teknopolis, sebuah ruangan perencanaan untuk bandung menjadi Word Class City. Tujuan dari pembuatan ruangan ini  para pengunjung bisa mengetahui seputar program dan rencana pembangunan proyek di kota bandung, misalnya pembangunan area, sarana dan prasarana serta infrastruktur yang akan dibangun di kawasan Gedebage Bandung. Semua informasi kawasan Kota Teknopolis bisa diakses dengan melihat video dan layar sentuh.
Spot yang nggak kalah seru adalah Post-It Room, ruangan dengan arsitektur menyerupai kubah setengah bola yang aslinya berwarna putih. Disebut juga sebagai kubah aspirasi karena dapat menyampaikan saran dan masukan seputar impiannya akan masa depan kota Bandung dalam bentuk tempelan berbagai post-it lucu warna-warni . Ketika dikunjungi, tempelan pos-it tersebut sudah memenuhi kubah dengan berbagai warna dan tulisan-tulisan yg bukan Cuma harapan untuk kota bandung tapi juga harapan untuk diri sendiri 
Tempelkan harapan setinggi kubah aspirasi
Setelah mengunjungi beberapa spot area, akhirnya selesai kunjungan kami, sebelum meninggalkan BPG kami menyempatkan untuk berfoto sejenak bersama bapak yang sudah memandu sehingga kami mendapatkan banyak informasi.
Foto sebelum meninggalkan BPG
Tulisan : Tati Artiningrum
Foto : Mahasiswa Fakultas Teknik Perencanaan dan Arsitektur UNWIM
---------------------------------------------------------------



KUNJUNGAN FT UNWIM KE PDAM KOTA BANDUNG

Kamis 12 April 2018, Fakultas Teknik Perencanaan dan Arsitektur Universitas Winaya Mukti (UNWIM), mengadakan kunjungan lapangan ke PDAM Tirtawening Kota Bandung yang berada di jalan Badak Singa  dan Bandung Planning Gallery di Balai Kota Bandung. Kunjungan Lapangan merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh Fakultas Teknik Perencanaan dan Arsitektur UNWIM. Untuk tahun ini kegiatan tersebut diikuti oleh Prodi Teknik Lingkungan, Prodi PWK ( Perencanaan Wilayah dan Kota ) dan Prodi Teknik Arsitektur.
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Bandung bulan November 2009 berganti nama menjadi Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Tirtawening Kota Bandung. Saat ini PDAM Tirtawening melayani kebutuhan air bersih bagi 69,30 % penduduk Kota Bandung. Untuk memproduksi air hingga sampai ke pelanggan, PDAM melaksanakan proses pengolahan air baku dan mendistribusikan air bersih yang dihasilkan kepada masyarakat.
Foto sebelum berangkat

Instalasi yang dimiliki IPA Badaksinga merupakan pengolahan air minum yang konvensional dengan sistem pengolahan air lengkap.
IPA Badaksinga terdiri dari 2 instalasi. Instalasi pertama yang dibangun sekitar tahun 1959 , merupakan rancangan dari Degreemont - Perancis dengan kapasitas perencanaan 1000 liter/detik. Sedangkan Instalasi ke 2 , dibangun pada tahun 1992 merupakan instalasi rancangan DHV – Belanda dengan debit 800 l/detik.
Sesampainya di PDAM Tirtawening Kota Bandung, rombongan Fakultas Teknik Perencanaan dan Arsitektur UNWIM dibawa ke ruang pertemuan untuk mendapatkan pengarahan. Penyambutan dan pengarahan diberikan dengan baik oleh kepala Seksi yaitu Pak Abun Gunawan , Pak Asep Sopian, Ibu Hesti dan pemandu lainnya. Setelah mendapatkan pengarahan, rombongan dibagi menjadi 3 kelompok, kemudian kami dibawa ke lapangan untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas.
Lokasi pertama adalah ruang tempat masuknya air baku dari pipa transmisi. Sumber air baku berasal dari air permukaan yaitu Sungai Cisangkuy dan sungai Cikapundung. Untuk menyadap air baku, diperlukan intake ( bangunan penyadap ). Bangunan penyadap tersebut biasanya terdiri dari pintu intake , bar screen , bak pengumpul dan pipa outlet.
Air baku dari intake Cisangkuy dialirkan menuju bak prasedimentasi di Cikalong, Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Setelah mengalami proses prasedimentasi di Cikalong, selanjutnya air baku tersebut dialirkan melalui 2 jalur pipa transmisi sepanjang kurang lebih 32 km ( intake cikalong ) dengan diameter 850 mm menuju Badaksinga.
Sementara sumber air dari Sungai Cikapundung diambil dengan memompa air dari intake Sabuga yang jaraknya hanya sekitar 2 km dari Badaksinga. Sedangkan sumber air baku lain yang diambil dari intake Dago Bengkok dengan jarak 7 km dialirkan ke IPA Badaksinga secara gravitasi.

Pipa air baku intake Cikapundung

Dari pipa transmisi, air baku masuk ke instalasi melalui inlet chamber dan pipa air baku yang berhubungan dengan bak pembubuh koagulan ( PAC ) kemudian mengalir ke bak pembagi aliran yg juga berfungsi sebagai bak pengaduk cepat yang kemudian membagi aliran menjadi 2 arah, ke IPA lama dan IPA baru. Dari bak pembagi , air yg masuk ke pengolahan lama , akan masuk ke unit accelator yg berfungsi sebagai pengaduk lambat yang menggunakan sistem mekanis dan bak sedimentasi. Setelah itu air masuk ke unit filtrasi untuk penyaringan.

Unit Accelator
Bersama Kaprodi Teknik Lingkungan
Untuk air yang masuk ke IPA baru, air akan masuk ke unit flokulator yang menggunakan sistem hidrolis , kemudian masuk ke bak pengendap ( bak sedimentasi ). Untuk IPA baru, unit sedimentasi menggunakan plate settler. Dari bak pengendap , air dialirkan ke bak penyaring.

Floculator Hidrolis
Bak sedimentasi
Air dari filter kemudian dialirkan ke bak pembubuh chlor, kemudian masuk unit reservoar setelah itu air bersih siap didistribusikan ke konsumen. Unit reservoar di PDAM Tirtawening Kota Bandung mempunyai volume 10.000 m3 yang terdiri dari 2 ruangan. IPA Badaksinga dilengkapi dengan ruang Control Display Control Panel ( ruang CDCP) yang berfungsi untuk mengontrol seluruh pengolahan air, mulai dari pipa transmisi sampai ke bak pengontrol efluen.Ruang tersebut dilengkapi dengan alat monitoring proses online, salah satu fungsinya adalah untuk mengetahui jumlah air baku dan air bersih yang dihasilkan.
Filter sedang di backwash
Sistem pelayanan pendistribusian kepada pelanggan di bagi ke dalam 3 Wilayah Pelayanan yaitu Wilayah Bandung Barat, Wilayah Bandung Utara dan Bandung Timur. Untuk pendistribusiannya dilakukan melalui Jaringan pipa dengan cara gravitasi ke daerah pelayanan.
Hari beranjak siang, setelah selesai sesi tanya jawab kami pamit untuk menju lokasi berikutnya. Terima kasih kepada bapak dan ibu di IPA Badaksinga atas penerimaan yang ramah dan sangat informative.
Terima kasih PDAM Tirtawening kota Bandung
Tulisan     : Tati Artiningrum
Foto-foto : Mahasiswa Fakultas Teknik Perencanaan dan Arsitektur UNWIM


-------------------------------------------------------------------------------------------