Wisata Melaka - Kuala Lumpur yang lain :
Dari Bandung ke Melaka, Sungai Melaka, Porta de Santiago, Jonker dan Masjid Kampung Kling, Masjid Jamek dan Central Market, Petronas Tower dan Bukit Bintang
Silahkan Klik Topik Lainnya :
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik, Wisata Padang Sumatra Barat, Umroh Makkah Madinah, Wisata Singapore, Wisata Phuket Thailand, Wisata Karimunjawa, Wisata Malang Bromo, Wisata Ende Flores, Wisata Tidung Kepulauan Seribu, Wisata Pangandaran, Wisata Bandung, Wisata Malang Batu, Wisata Melaka Kuala Lumpur Wisata Bogor
Kamis 27 Juli 2017 :
Dari Bandung ke Melaka, Sungai Melaka, Porta de Santiago, Jonker dan Masjid Kampung Kling, Masjid Jamek dan Central Market, Petronas Tower dan Bukit Bintang
Silahkan Klik Topik Lainnya :
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik, Wisata Padang Sumatra Barat, Umroh Makkah Madinah, Wisata Singapore, Wisata Phuket Thailand, Wisata Karimunjawa, Wisata Malang Bromo, Wisata Ende Flores, Wisata Tidung Kepulauan Seribu, Wisata Pangandaran, Wisata Bandung, Wisata Malang Batu, Wisata Melaka Kuala Lumpur Wisata Bogor
Setelah dua hari berada di Melaka, maka hari ini kami siap-siap untuk
berangkat dan melanjutkan jalan-jalan di Kuala Lumpur. Jadi kegiatan pagi ini,
sekitar pukul 7.30 kami keluar ke Medan Samudra untuk sarapan nasi lemak dan
teh tarik. Dilanjutkan melihat-lihat lagi suasana pagi di sekitar bangunan
merah, menyeberang jembatan Tan Kim Seng, menyusuri pedestrian di tepi sungai
sekitar 100 m dari jembatan. Sempat ketemu mural indah di dataran persahabatan
Malaysia china. Tidak lama, pukul 08.30 kami sudah kembali ke hotel dan
berkemas-kemas.
Kamipun check out dan siap-siap untuk ke halte bus ke terminal Melaka
Sentral berjarak sekitar 50 meter dari hotel. Tapi untuk konfirmasi kami tanya
ke petugas yang ada. Eh dia kasih informasi, bahwa bus akan lewat sekitar
setengah jam sekali. Kalau mau cepat tinggal pesan taksi grab dengan biaya yang
berbeda sedikit. Kami sih setuju, tapi kami kan (bahkan di Indonesia tidak
pernah pesan taksi online). Eh dia dengan senang hati langsung menelepon (pakai
aplikasinya ?) mesan taksi grab. Dan menunggui sekitar 5 menit, taksi datang
dan mengantar kami ke terminal malaka sentral. Biayanya cukup murah 10 RM.
Dari Malaka Sentral naik bus Delima, menuju Kuala Lumpur (Terminal
Bersepadu Selatan). Ternyata tiket bus dari Melaka Sentral ke Kuala Lumpur sangat
murah, yaitu hanya 10 RM per orang. Memang untuk satu baris 4 tempat duduk.
Tetapi sangat nyaman. Pantas saja bus Delima ini menjadi favorit para traveler
yang melakukan perjalanan dari Melaka ke Kuala Lumpur.
Lama perjalanan dari Malaka Sentral ke Terminal Bersepadu Selatan (TBS)
adalah 2 jam, dari pukul 10.00 sampai pukul 12.00. Spanjang perjalanan melewati
jalan tol. Pukul 12,00 sudah sampai di TBS. Lalu nanya-nanya dan cari cari
kendaraan untuk menuju ke daerah Masjid Jamek. Kalau naik bus turunnya di pasar
seni yang masih jauh dari masjid jamek. Akhirnya kami memilih untuk naik LRT
(Light Rail Train) dari stasiun BTS (Bandar Tasik Selatan). TBS adalah terminal
bis terpadu dimana di terminal tersebut merupakan pangkalan bagi seluruh bus
dengan tujuan ke berbagai kota di seluruh Malaysia, serta bus kota. Sedangkan
BTS adalah stasiun kereta api (LRT) yang hanya dipisahkan oleh jembatan penyeberangan
dengan TBS.
Di Bandar Tasik Selatan kami lalu membeli tiket LRT (laluan Sri Petaling) menuju Masjid Jamek dengan
harga tiket 2 x 0,8 RM = 1,6 RM). Untuk mencapai stasiun Mesjid Jamek, LRT melewati
8 stasiun dan dalam waktu sekitar 30 menit kamipun sampai di stasiun Masjid
Jamek. Keluar dari stasiun LRT kamipun
berjalan sekitar 20 menit menuju hotel, yaitu Avenue J Hotel, yang terletak di
jalan Lebuh Pasar Raya. Atau hanya berjarak sekitar blok atau 300 meter dari
stasiun LRT Masjid Jamek. Pukul 13.30
sudah sampai dan Check In. Berbeda dengan Quayside Hotel di Malaka yang
depositnya 50 RM, deposit hotel disini adalah sebesar 100 RM. Sedangkan proses
check in nya sama, yaitu menunjukkan voucher hotel yang sudah kami pesan secara
online, memperlihatkan paspor dan bayar deposit yang nanti akan dikembalikan
saat check out.
Dari jendela kamar di lantai 6 kami bisa melihat pemandangan arah Masjid
Jamek yang berada di sisi Sungai Klang. Dari atas terlihat adanya kegiatan
pembangunan jalur pedestrian yang sangat lebar di sepanjang sungai Klang.
Fasilitas yang nantinya akan memanjakan para pejalan kaki serta akan menambah
daya tari kota.
Sungai Klang dan Masjid Jamek |
Pukul 16.30 selesai sholat Ashar dan beristirahat kamipun siap-siap dan
keluar hotel. Kamipun berjalan kearah stasiun LTR Masjid Jamek. Dan persis
disamping stasiun LRT tersebut kami sampai pada tujuan pertama kami yaitu
Masjid Jamek.
Masjid jamek adalah masjid tertua di kuala lumpur. Masjid ini terletak bersebelahan dengan
stasiun kereta api masjid jamek. Masjid ini memiliki kubah berwarna putih dan menara dengan garis-garis putih dan
merah. Masjid ini dibangun oleh Arsitek Inggris Arthur Benison Hubbock dan
terinspirasi oleh Masjid Moghul India. Masjid ini dibuka pada tahun 1909. Setelah
beberapa kali direnovasi maka saat ini menjadi bangunan yang sangat indah,
serta mengagumkan. Di Masjid yang indah dan asri
tersebut kami menyepatkan diri untuk sholat sunat serta berkeliling-keliling.
Bangunan Sultan Abdul Samad.
Selesai mengelilingi dan sholat sunat di Masjid Jamek, kamipun
berjalan kaki menuju dataran merdeka (Merdeka Square). Hanya sekitar 150 meter
kami melewati bangunan Sultan Abdul Samad. Sultan Abdul Samad Building adalah bangunan
yang terkenal yang menjadi penanda (landmark) kuala lumpur. Yang menjadi titik
penting berbagai peristiwa sejarah. Deklarasi kemerdekaan Malaysia dilakukan di
depan bangunan ini pada tanggal 31 agustus 1957. Bangunan ini memiliki desain
yang unik yang merupakan pengaruh dari arsitektur Mughal dipadu dengan Malaysia dan Inggris tersebut didesain oleh
arsitek Inggris A.C Norman. Pada awalnya bangunan tersebut dipakai oleh
pemerintahan Inggris sebagai kantor administrasi Negara Federasi Malaysia
(FMS). Saat ini gedung tersebut dipakai sebagai kantor Kementerian Informasi,
Komunikasi dan Budaya.
Dataran Merdeka atau Merdeka Square
Lapangan yang terletak di seberang jalan bangunan gedung sultan abdul
samad. Merupakan tempat pertama kalinya bendera kerajaan inggris diturunkan dan
diganti bendera Malaysia.
Kuala Lumpur ini terletak berdekatan dengan dataran merdeka (merdeka
square) merupakan tempat yang perlu dikunjungi untuk melihat atau mempelajari
kuala lumpur. Salah satu objek yang menarik untuk dikunjungi di kawasan dataran
merdeka adalah Galeri Kuala Lumpur yang menempati gedung bersejarah yang dibangun
pada tahun 1899 atau 118 tahun yang lalu. Di tempat tersebut kita dapat
memperoleh berbagai macam informasi tentang kuala lumpur, mulai dari foto-foto sejarah kota tersebut, model rencana pengembangan
kota di masa depan, miniature merdeka square sebagai pusat tempat bersejarah,
termasuk juga tempat penjualan aneka souvenir.
Sayangnya karena saat kami sampai disana sudah pukul 18.00 galeri
tersebut sudah tutup. Karena galeri tersebut buka antara pukul 08.00 sampai
18.00. Jadi pada kesempatan sore itu kami hanya bisa berfoto di depan tulisan
gedung pada spot tulisan I love KL yang ada di halaman galeri.
Central Market
Selanjutnya kami berjalan menuju Central market yang berjarak
sekitar 300 meter dari galeri KL , atau hanya sekitar 100 meter dari hotel tempat
kami menginap. Central Market merupakan pusat penjualan barang-barang souvenir,
kerajinan, kaos, makanan dan berbagai Pernik-pernik untuk oleh-oleh lainnya. Bangunan
asli Central Market dibangun pada tahun 1888 sampai 1889. Awal dimaksudkan
sebagai tempat untuk menjual ikan / sea food, daging , sayur-sayuran , keperluan
sehari-hari. Pada tahun 1936 bangunan tersebut direnovasi menjadi bangunan
berciri art deco berdasarkan rencana pengembangan oleh perencana kota RH Seed.
Setelah selama hampir seratus tahun bangunan tersebut dikenal dan berfungsi
sebagai pasar besar (central market), sejak 1986 secara resmi fungsinya diubah
menjadi pasar seni yang menjual berbagai barang kerajinan. Pasar ini menjadi
objek wisata yang menarik dan jarang dilewatkan oleh wisatawan yang berkunjung
ke Kuala Lumpur.
Selain terkenal sebagai tempat penjualan berbagai barang yang dapat dijadikan
oleh-oleh. Di lantai 2 pasar seni ini juga terdapat food court dengan berbagai
macam makanan. Karena hari sudah malam
saat kami selesai membeli oleh-oleh di pasar tersebut, maka kami sekalian naik
ke lantai dua dan memesan makanan di food court tersebut. Berbagai jenis
makanan tersedia di food court tersebut. Kamipun memilih untuk memesan nasi
goreng ala Thailand yaitu nasi goreng Tom Yam dan nasi goreng Sea Food. Sedang
untuk minumannya teh tarik dan orange juice. Harga untuk nasi dan minuman
tersebut adalah 21 RM.
Selesai makan malam kamipun kembali menuju hotel yang berjarak sekitar 150
meter dan sampai di hotel sekitar pukul 21.00. Saatnya untuk beristirahat dan
melanjutkan petualangan di Kuala Lumpur besok pagi.
--------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.