wisata hobby dan lingkungan hidup

Senin, 23 Mei 2016

SINGAPORE 6 : TEMPAT BELANJA MUSTAFA CENTER DAN ORCHARD ROAD

Wisata Singapura yang lain : 1. Dari Bandung ke Hotel Nuve Singapura  2. Seputar Bugis dan Rochor Canal  3. Pulau Sentosa Universal Studio  4. Chinese Garden dan Museum Kura-kura  5. Garden by the Bay Supertree Marina  6. Belanja di Mustafa dan Orhard Road

Singapura memang merupakan Negara pulau yang kecil. Namun Negara ini merupakan Negara yang paling maju di Asean, bahkan salah satu yang termaju di dunia. Banyak tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi dan kalau kita datangi pastilah membutuhkan waktu berhari-hari. Dalam kesempatan liburan kami selama 4 hari (dari tanggal 9 sampai 12 Mei 2016) di Singapura, kami mencoba mengunjungi berbagai tempat. Meskipun hanya sebentar-sebentar, paling tidak mendapat pengalaman dan gambaran suasana di Singapura saat ini, setelah lebih sepuluh tahun yang lalu ke kota tersebut, itupun hanya mengikuti tour dengan hanya mengunjungi beberapa tempat.
Berbicara tentang belanja, Singapura adalah surganya bagi wisata belanja, disana terdapat berbagai tempat berbelanja. Baik untuk membeli barang-barang souvenir dengan harga terjangkau, maupun kalau mau berbelanja barang-barang mewah. Memang tujuan kami ke Singapura adalah untuk berlibur, sedapat mungkin bisa menikmati suasana Negara pulau tersebut. Melihat berbagai tempat yang menarik. Termasuk juga tempat-tempat untuk berbelanja, tapi memang, karena pengetahuan dan pengalaman yang minim, ditambah waktu yang terbatas, tidak banyak yang dibeli dan bingung. Takut harganya mahal. Sesudah sampai kembali di Indonesia baru ingat, harusnya beli barang ini, barangnya bagus, harganya murah, dan lain-lain.

Mustafa Center.
Baiklah dengan waktu yang terbatas kami mencoba mengunjungi pusat perbelanjaan yang legendaris dan terkenal di Singapura, yaitu Mustafa Center. Kami mengunjungi Mustafa Center pada tanggal 10 Mei 2016, sesudah mengunjungi Pulau Sentosa pagi harinya. Keluar dari kawasan wisata Pulau Sentosa, kami langsung masuk stasiun MRT Harbourfront dan naik MRT jalur ungu yang menuju stasiun Punggol. Setelah melewati 5 stasiun kamipun turun di Farrer Park dan keluar. Tidak jauh setelah keluar stasiun Farrer Park dengan melewati satu Blok maka sampailah kami di Mustafa Center.


Mustafa Center
Mustafa center adalah suatu toko swalayan yang terkenal di Singapore. Berbagai barang dijual di tempat ini, mulai dari makanan, permen, kacang, coklat, jam tangan, dompet, berbagai Pernik, sampai bahan makanan dan bumbu dapur. Toko ini terkenal sejak belasan tahun yang lalu atau mungkin juga puluhan tahun sebagai toko serba ada yang menyediakan berbagai oleh-oleh. Saat kami mengunjungi toko tersebut, terdapat begitu banyaknya pengunjung dan begitu ramainya orang yang berbelanja. Sehingga sangat penuh. Bagi kami pribadi rasanya tidak terlalu menyenangkan belanja dengan kondisi sepadat ini. Terlebih lagi sebenarnya untuk saat ini kalau kita bisa mengunjungi mall dan pasar lain yang bertebaran (Bugis Junction atau Bugis street misalnya) untuk beli oleh-oleh yang juga tersedia lengkap dan suasana belanjanya lebih menyenangkan. Namun untuk tempat napak tilas pengalaman belanja sepuluh atau duapuluh tahun lalu, mengunjungi Mustafa memang bagus. Apalagi memang disini segala macam barang tersedia, asal mau capek berkeliling toko yang sangat besar tersebut.

Hotek dan pertokoan


Selesai belanja, beberapa barang untuk oleh-oleh kamipun turun dan keluar ke jalan sekitar Mustafa. Di sekitar jalan tersebut banyak bertebaran pertokoan, hotel, penginapan dan apalagi yang paling penting , restoran dan tempat makan. Jam di tangan sudah menunjukkan pukul 14.00, setelah tadi di Sentosa dan Vivo City perut hanya diisi roti dan jus buah, tiba saatnya untuk disi makanan berat.

Restoran CMK 2001
Tepat di seberang jalan di depan Mustafa ada restoran Muslim yang merupakan restoran India atau Pakistan. Yaitu CMK 2001 restoran. Kamipun pesan makanan 2 porsi nasi briyani dengan daging sapi. Nasi bryani adalah nasi khas India, semacam nasi kuning berlemak dengan bumbu khas India, disajikan dengan potongan sayur dan gulai kari (sapi, kambing atau ayam). Alamak porsi nya besar sekali, apalagi daging kari yang berupa rendang, banyak sekali. Jadi pesan 2 porsi, dapat rendang 10 potong , masing-masingnya dapat 5 potong (porsi rumah makan Padang di Indonesia). 

Restoran CMK 2001


Untuk minumnya istri saya pesan jus mangga, sedang saya pesan yang lebih ringan teh tawar hangat. Tapi ternyata jadi salah paham, rupanya mereka tidak ngerti apa itu teh tawar, yang dihidangkan adalah teh susu manis. Kayaknya itu yang namanya “teh tarik”. Harga untuk 2 porsi nasi Bryani adalah 16 SGD, teh susu harganya 1 SGD, sedang jus mangga yang sangat nikmat harganya 4 SGD, sesuailah dengan porsinya.
Selanjutnya saya benar-benar jadi mblenger makan nasi dan daging dengan porsi besar. Apalagi sudah biasa, kalau kami makan berdua, paling enggak sepertiga makanan yang dipesan istri “terbang” ke piring saya.  “Jatah suami”.  Saya sudah menghabiskan satu sepertiga porsi nasi bryani dan dua setengah potong daging rendang, istri sudah makan dua pertiga piring nasi dan satu setengah potong rendang. Minuman teh susu dan jus mangga juga sudah kering. Namun masih ada enam potong daging rendang yang belum dimakan, padahal sudah kekenyangan. Apa boleh buat, enam potong rendang itu saya bungkus, bawa ke hotel untuk makan malam.

Seputar Orchard
Hari sudah pukul 15.30 ketika kami sampai kembali ke hotel Nuve di Bugis. Badan lumayan capek. Pagi ini kami sudah ke Sentosa, lalu ke Mustafa. Dari Mustafa Center, turun di stasiun Bugis, kami juga tidak langsung ke hotel, tetapi mampir dulu di Bugis Junction, melihat-lihat pertokoan, baru kemudian ke hotel. Sebenarnya sudah capek dan ingin juga beristirahat di hotel saja, beli makanan dan nonton TV. Tapi sayang juga kalau hanya diam di hotel. Jadinya kami beristirahat sejenak dan tidur-tiduran, mandi dan pukul 17.00 siap-siap kembali keluar.  Acara sore dan malam adalah berjalan di seputar Orchard Road.
Orchard Road adalah nama jalan yang sangat terkenal di Singapura. Jalan ini penuh dengan pertokoan, mall dan hotel. Namun jalan ini juga memiliki pedestrian yang sangat baik sehingga menjadi lokasi untuk berjalan kaki yang sangat menyenangkan. Untuk mencapai jalan ini kami tinggal naik MRT jalur hijau yang mengarah ke stasiun Joo Koon. Hanya satu stasiun, turun di stasiun City Hall dan pindah ke MRT jalur Merah arah Jurong East. Setelah dua stasiun sampailah di stasiun MRT Orchard. Stasiun Orchard sebenarnya hanya salah satu stasiun MRT yang ada di jalan Orchard, stasiun lainnya adalah stasiun Sommerset dan Dhoby Ghaut.

Keluar di stasiun Orchard, ternyata kami berada di lantai bawah tanah dari Mall yang sangat megah di Orchard, yaitu ION Mall karena stasiun Orchard memang terletak di bawah Mall ini. Kami tinggal keluar ke jalan Orchard dengan menaiki escalator. Maka sampailah kami di jalan Orchard. Matahari mulai tenggelam saat kami berjalan menyusuri kawasan Orchard, berganti dengan menyalanya lampu-lampu jalan, lampu-lampu taman dan pertokoan yang berwarna warni. Udara yang sejuk setelah sore hari turun hujan ringan.


Suasana Orchard


Pedestrian yang nyaman


Di sepanjang jalan Orchard mempunyai pedestrian yang baik dan lebar sehingga dapat berjalan-jalan, juga terdapat kursi-kursi taman tempat beristirahat, dengan pohon-pohon yang terpelihara. Namun harus hati-hati juga duduk di bangku taman tersebut, karena ternyata di pohon-pohon banyak burung-burung dan kotorannya kadang-kadang mengotori kursi-kursi taman tersebut.
Di pojok jalan kami singgah membeli “es potong Singapura” yang dijual oleh seorang bapak tua yang akrab disapa “Uncle” atau Paman. Es potong tersebut berupa es krim berbentuk kotak, yang kemudian dipotong dan dilapisi roti di luarnya. Terdapat beberapa varian rasa es potong, rasa strawberry, coklat, mangga atau durian. Saya membeli es potong rasa durian, sedangkan istri es potong rasa mangga. Dengan harga 1,2 SGD per potong.


Jalan-jalan
Ananas Cafe
Puas berjalan-jalan di kawasan Orchard, memasuki beberapa toko, window shopping, membeli beberapa pernik, makan es potong, berfoto-foto. Tak terasa hari mulai malam. Kami pun pulang kembali naik MRT dari stasiun Orchard. Namun kami tidak langsung turun di stasiun Bugis, kami teruskan satu stasiun dulu dan keluar di stasiun Lavender. Keluar stasiun dan mencari tempat penjual makanan yang direkomendasikan Putri kami Citra, yaitu Ananas Café. Ananas Café adalah toko penjual makanan yang terletak persis di luar stasiun Lavender. Bersebelahan dengan Hotel Lavender tempat Citra dan Suaminya menginap tahun lalu.
Kamipun membeli nasi lemak seharga  2,2 SGD per porsinya untuk dibawa ke hotel. Cukup murah dan ternyata rasanya juga tidak mengecewakan. Wajar kalau Citra bilang recommended banget. Makanan-makanan lain juga tersedia dengan harga yang murah. Langsung setelah membeli nasi lemak kamipun kembali masuk stasiun MRT dan kembali ke Bugis.


Ananas Cafe


--------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.