Tulisan Umroh lainnya : Umroh 1 : dari Bandung ke Madinah ,Umroh 2 Masjid Nabawi , Umroh 3 : Raudhah , Umroh 4 : Ziarah di Madinah , Umroh 5 : Belanja di Madinah
Silahkan Klik Topik Lainnya :
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik, Wisata Padang Sumatra Barat, Umroh Makkah Madinah, Wisata Singapore, Wisata Phuket Thailand, Wisata Karimunjawa, Wisata Malang Bromo, Wisata Ende Flores, Wisata Tidung Kepulauan Seribu, Wisata Pangandaran, Wisata Bandung, Wisata Malang Batu, Wisata Melaka Kuala Lumpur
Jumat 8 Mei 2015, ini adalah hari
ketiga kami berada di Madinah. Setelah
mendarat di Bandara Madinah pada hari Rabu 6 Mei 2015 pukul 10.30, maka pada
hari ini kami akan melaksanakan ibadah Umroh yang merupakan maksud utama
kedatangan kami di Arab Saudi. Ibadah umroh mencakup kegiatan-kegiatan Miqat,
mengenakan pakaian ihram, ihlal, talbiah, thawaf, sa’I dan diakhiri dengan Tahallul.
Silahkan Klik Topik Lainnya :
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik, Wisata Padang Sumatra Barat, Umroh Makkah Madinah, Wisata Singapore, Wisata Phuket Thailand, Wisata Karimunjawa, Wisata Malang Bromo, Wisata Ende Flores, Wisata Tidung Kepulauan Seribu, Wisata Pangandaran, Wisata Bandung, Wisata Malang Batu, Wisata Melaka Kuala Lumpur
Miqat adalah dimulainya ihlal
(berpakaian ihram serta melafalkan niatnya) yang dilanjutkan dengan talbiah
dari tempat-tempat yang telah ditentukan Nabi SAW. Terdapat beberapa tempat
untuk memulai miqat, misalnya dari Bandara King Abdul Aziz Jedah, atau Dzul
Hulaifah (Bir Ali) untuk jamaah yang datang ke Makkah melalui Madinah. Bir Ali hanya
berjarak 12 arah keluar kota Madinah.
Mengenakan pakaian ihram
Pakaian ihram bagi pria adalah
memakai dua helai kain yang tidak berjahit, satu diselendangkan (disandangkan)
di bahu dan satu disarungkan. Bagi wanita, memakai pakaian yang menutup seluruh
tubuh kecuali muka dan kedua tangan dari pergelangan sampai ujung jari. Pakaian
ihram tersebut wajib dipakai sejak Miqat, yaitu sejak dari Bir Ali. Namun untuk
praktisnya, seluruh jamaah telah mengenakan pakaian ihram sejak dari Hotel.
Ihlal adalah berpakaian ihram serta
melafalkan niat untuk umroh, yaitu : “Labbaika Allaahumma Umratan” ( “Ya Allah,
aku penuhi panggilan-Mu untuk melakukan umrah”). Sedangkan bacaan Talbiah adalah
: “Labbaika Allaahumma Labbaik. Labbaika laa syariika laka labbaik. Innalhamda
wanni’mata laka walmulk. La syariika lak”
(“Ya Allah, aku penuhi
panggilan-Mu, taka da sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya
segala puji dan nikmat adalah kepunyaan-Mu, demikian juga segala kerajaan,
tidak ada sekutu bagi-Mu”).
Bacaan talbiah dibaca sejak dari
miqat sepanjang perjalanan ke Masjidil Haram di Makkah, tempat melaksanakan
Thawaf, Sa’I dan Tahallul. Kegiatan Tawaf yang dilaksanakan di Masjidil Haram,
yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 (tujuh) kali, dimana Ka’bah selalu berada
di sebelah kirinya, dimulai dan diakhiri pada arah sejajar dari Hajar Aswad.
Selanjutnya dilakukan Sa’I, yaitu berjalan dari bukit Safa ke Bukit Marwah, dan
sebaliknya sebanyak 7 kali yang dimulai dari Bukit Safa dan berakhir di bukit
Marwah. Sedangkan untuk menutup ibadah umroh dilakukan dengan tahallul, yaitu
dengan menggunting rambut beberapa helai. Dengan dilaksanakannya tahallul, maka
seseorang kembali dihalalkan (dibolehkan) melakukan perbuatan yang sebelumnya
dilarang selama berihram.
Siap-siap berangkat |
Pelaksanaan umroh segera kami mulai
siang hari, dimana selesai sholat Jumat, langsung ke Hotel dan makan siang.
Pada pukul 14.00 kami semua sudah check out dari hotel dan masuk ke dalam bis
untuk siap-siap berangkat. Pimpinan rombongan mulai menghitung dan mengabsen,
dan pada pukul 14.42 setelah semuanya lengkap, bis berangkat menuju Bir Ali
untuk melakukan miqat. Miqat makani adalah dimulainya ihlal (berpakaian ihram
serta melafalkan niatnya) yang dilanjutkan dengan talbiah dari tempat-tempat
yang telah ditentukan Nabi SAW. Terdapat beberapa tempat untuk memulai miqat,
misalnya dari Bandara King Abdul Aziz Jedah, atau Dzul Hulaifah (Bir Ali) yang
hanya berjarak sekitar 12 kilometer dari Madinah.
Di Bir Ali kami turun dan
melaksanakan sholat sunat 2 rakaat. Pada pukul 15.46 seluruh jamaah sudah naik
ke Bus, dihitung dan saat bus mengarah arah ke Kiblat (Makkah), dengan dipandu
oleh pembimbing, mulai berihlal, yaitu mengucapkan lafadz niat beribadah umroh
dengan kesungguhan hati disertai suara nyaring, mengucapkan : “Labbaika
Allaahumma Umratan”. ( “Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu untuk melakukan
umrah”). Dilanjutkan dengan mengucapkan talbiah : “Labbaika Allaahumma Labbaik.
Labbaika laa syariika laka labbaik. Innalhamda wanni’mata laka walmulk. La
syariika lak”. (“Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, taka da sekutu bagi-Mu, aku
penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan nikmat adalah kepunyaan-Mu,
demikian juga segala kerajaan, tidak ada sekutu bagi-Mu”).
Bus yang membawa kami lalu melaju memasuki jalan
bebas hambat yang menghubungkan kota Madinah dan Makkah, setelah beberapa kali
dipandu oleh pembimbing, selanjutnya kami masing-masing membacakan kalimat
talbiah tersebut. Jalan yang mulus, membuat mata mulai mengantuk juga, jadi
sambil membaca bacaan talbiah dan doa doa lainnya, sambil tertidur juga.
Sepanjang perjalanan melalui padang pasir dan bukit-bukit batu yang merupakan
ciri topografi tanah Arab, namun pemerintah Arab Saudi cukup gencar membangun
prasarana jalan, sehingga hubungan antar kota di Negara tersebut sangat lancar.
Miqat di Bir Ali |
Jarak kota Madinah menuju Makkah sekitar 550 km. Jarak sepanjang 550 km
tersebut dapat ditempuh dalam waktu antara 5 sampai 6 jam, termasuk berhenti di
rest area selama sekitar 1 jam untuk istirahat dan sholat. Perjalanan tersebut sangat
lancar karena antara kota Makkah dan Madinah dihubungkan oleh jalan bebas
hambat, sehingga jarak yang cukup jauh tersebut dapat ditempuh dalam waktu yang
relative cepat.
Setelah menempuh perjalanan selama 3 jam, pada pukul 18.47 bus pun
berhenti di sebuah rest area. Tiba saatnya kami untuk sholat magrib. Disana
juga banyak bus-bus para jamaah umroh yang sudah parkir. Kamipun sholat magrib
dan langsung dijamak qashar dengan sholat Isya.
Magrib Jamak Isya di Rest Area |
Setelah sekitar 1 jam berada di rest area tersebut, maka pada pukul 19.50
kamipun melanjutkan perjalanan menuju kota Makkah yang masih 150 km lagi
jaraknya.
Kami tiba tiba di hotel pada pukul 22.00 dan langsung check ini, namun
sebelum masuk kamar kami makan malam dahulu
sampai pukul 22.30. Selanjutnya beristirahat sejenak dikamar, karena
pada pukul 23.30 harus berkumpul lagi untuk melaksanakan tawaf, sa’i dan
tahallul di Majidil Haram.
Hanya sebentar kami sempat beristirahat di kamar. Meskipun badan terasa
sangat lelah, tapi kami tidak berani untuk tidur. Hanya sempat membersihkan
badan, berbaring sejenak. Tepat pukul 23.30 kamipun turun dan berkumpul di
lobby. Selain perlu makan malam, beristirahat sejenak dan membersihkan badan,
pertimbangan untuk memulai tawaf pada tengah malam adalah cuaca yang sejuk
serta kondisi Masjidil Haram yang tidak terlalu padat. Kalau istilah disini
adalah ramai lancar. Bukan padat merayap. Karena sebenarnya sepanjang saat
selama 24 jam dalam sehari Masjidil Haram pasti selalu padat dengan jamaah yang
tawaf, sa’i dan sholat. Jadi, sekitar pukul 24.00 saat rombongan sudah
berkumpul semua, kamipun berjalan menuju Masjidil Haram yang jaraknya sekitar
700 meter dari Hotel.
Kegiatan Tawaf dilakukan di Masjidil
Haram, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 (tujuh) kali, dimana Ka’bah selalu
berada di sebelah kirinya, dimulai dan diakhiri pada arah sejajar dari Hajar
Aswad.
Selesai tawaf dengan latar belakang Ka'bah |
Selesai
melaksanakan tawaf, kami melakukan sholat sunat 2 rakaat . Raka’at pertama
membaca surat al-Kafirun dan raka’at kedua membaca surat al-Ikhlas. Selanjutnya adalah melaksanakan Sa’I, yaitu
berjalan dari bukit Safa ke Bukit Marwah, dan sebaliknya sebanyak 7 kali yang
dimulai dari Bukit Safa dan berakhir di bukit Marwah. Alhamdulillah sekitar pukul
02.30 pelaksanaan Sa’i selesai, dan langsung dlanjutkan dengan melakukan
tahallul, dengan mencukur rambut sedikit dengan gunting kecil yang telah
dipersiapkan. Dengan selesainya melaksanakan tahallul, maka selesailah
pelaksanaan ibadah umroh, dan jamaah tersebut dihalalkan (dibolehkan) kembali melakukan
perbuatan yang sebelumnya dilarang selama berihram.
Pelaksanaan Sa'i |
Kembali ke Hotel |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.