wisata hobby dan lingkungan hidup

Sabtu, 01 Agustus 2015

UMROH PART 6 : MIQAT DI BIR ALI, TAHALLUL DI BAITULLAH

Tulisan Umroh lainnya : Umroh 1 : dari Bandung ke Madinah ,Umroh 2 Masjid Nabawi , Umroh 3 : Raudhah , Umroh 4 : Ziarah di Madinah , Umroh 5 : Belanja di Madinah 

Silahkan Klik Topik Lainnya :

Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik,  Wisata Padang Sumatra Barat,  Umroh Makkah Madinah,  Wisata Singapore,  Wisata Phuket Thailand,  Wisata Karimunjawa,  Wisata Malang Bromo,  Wisata Ende Flores,  Wisata Tidung Kepulauan Seribu,  Wisata Pangandaran,  Wisata BandungWisata Malang Batu,  Wisata Melaka Kuala Lumpur

Jumat 8 Mei 2015, ini adalah hari ketiga kami berada di Madinah.  Setelah mendarat di Bandara Madinah pada hari Rabu 6 Mei 2015 pukul 10.30, maka pada hari ini kami akan melaksanakan ibadah Umroh yang merupakan maksud utama kedatangan kami di Arab Saudi. Ibadah umroh mencakup kegiatan-kegiatan Miqat, mengenakan pakaian ihram, ihlal, talbiah, thawaf, sa’I dan diakhiri dengan Tahallul.
Miqat adalah dimulainya ihlal (berpakaian ihram serta melafalkan niatnya) yang dilanjutkan dengan talbiah dari tempat-tempat yang telah ditentukan Nabi SAW. Terdapat beberapa tempat untuk memulai miqat, misalnya dari Bandara King Abdul Aziz Jedah, atau Dzul Hulaifah (Bir Ali) untuk jamaah yang datang ke Makkah melalui Madinah. Bir Ali hanya berjarak 12 arah keluar kota Madinah.
Mengenakan pakaian ihram
Pakaian ihram bagi pria adalah memakai dua helai kain yang tidak berjahit, satu diselendangkan (disandangkan) di bahu dan satu disarungkan. Bagi wanita, memakai pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali muka dan kedua tangan dari pergelangan sampai ujung jari. Pakaian ihram tersebut wajib dipakai sejak Miqat, yaitu sejak dari Bir Ali. Namun untuk praktisnya, seluruh jamaah telah mengenakan pakaian ihram sejak dari Hotel.
Ihlal adalah berpakaian ihram serta melafalkan niat untuk umroh, yaitu : “Labbaika Allaahumma Umratan” ( “Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu untuk melakukan umrah”). Sedangkan bacaan Talbiah adalah : “Labbaika Allaahumma Labbaik. Labbaika laa syariika laka labbaik. Innalhamda wanni’mata laka walmulk. La syariika lak”   (“Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, taka da sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan nikmat adalah kepunyaan-Mu, demikian juga segala kerajaan, tidak ada sekutu bagi-Mu”).

Bacaan talbiah dibaca sejak dari miqat sepanjang perjalanan ke Masjidil Haram di Makkah, tempat melaksanakan Thawaf, Sa’I dan Tahallul. Kegiatan Tawaf yang dilaksanakan di Masjidil Haram, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 (tujuh) kali, dimana Ka’bah selalu berada di sebelah kirinya, dimulai dan diakhiri pada arah sejajar dari Hajar Aswad. Selanjutnya dilakukan Sa’I, yaitu berjalan dari bukit Safa ke Bukit Marwah, dan sebaliknya sebanyak 7 kali yang dimulai dari Bukit Safa dan berakhir di bukit Marwah. Sedangkan untuk menutup ibadah umroh dilakukan dengan tahallul, yaitu dengan menggunting rambut beberapa helai. Dengan dilaksanakannya tahallul, maka seseorang kembali dihalalkan (dibolehkan) melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang selama berihram.
Siap-siap berangkat
Pelaksanaan umroh segera kami mulai siang hari, dimana selesai sholat Jumat, langsung ke Hotel dan makan siang. Pada pukul 14.00 kami semua sudah check out dari hotel dan masuk ke dalam bis untuk siap-siap berangkat. Pimpinan rombongan mulai menghitung dan mengabsen, dan pada pukul 14.42 setelah semuanya lengkap, bis berangkat menuju Bir Ali untuk melakukan miqat. Miqat makani adalah dimulainya ihlal (berpakaian ihram serta melafalkan niatnya) yang dilanjutkan dengan talbiah dari tempat-tempat yang telah ditentukan Nabi SAW. Terdapat beberapa tempat untuk memulai miqat, misalnya dari Bandara King Abdul Aziz Jedah, atau Dzul Hulaifah (Bir Ali) yang hanya berjarak sekitar 12 kilometer dari Madinah.
Di Bir Ali kami turun dan melaksanakan sholat sunat 2 rakaat. Pada pukul 15.46 seluruh jamaah sudah naik ke Bus, dihitung dan saat bus mengarah arah ke Kiblat (Makkah), dengan dipandu oleh pembimbing, mulai berihlal, yaitu mengucapkan lafadz niat beribadah umroh dengan kesungguhan hati disertai suara nyaring, mengucapkan : “Labbaika Allaahumma Umratan”. ( “Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu untuk melakukan umrah”). Dilanjutkan dengan mengucapkan talbiah : “Labbaika Allaahumma Labbaik. Labbaika laa syariika laka labbaik. Innalhamda wanni’mata laka walmulk. La syariika lak”. (“Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, taka da sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan nikmat adalah kepunyaan-Mu, demikian juga segala kerajaan, tidak ada sekutu bagi-Mu”).
Bus yang membawa kami lalu melaju memasuki jalan bebas hambat yang menghubungkan kota Madinah dan Makkah, setelah beberapa kali dipandu oleh pembimbing, selanjutnya kami masing-masing membacakan kalimat talbiah tersebut. Jalan yang mulus, membuat mata mulai mengantuk juga, jadi sambil membaca bacaan talbiah dan doa doa lainnya, sambil tertidur juga. Sepanjang perjalanan melalui padang pasir dan bukit-bukit batu yang merupakan ciri topografi tanah Arab, namun pemerintah Arab Saudi cukup gencar membangun prasarana jalan, sehingga hubungan antar kota di Negara tersebut sangat lancar.
Miqat di Bir Ali
Jarak kota Madinah menuju Makkah sekitar 550 km. Jarak sepanjang 550 km tersebut dapat ditempuh dalam waktu antara 5 sampai 6 jam, termasuk berhenti di rest area selama sekitar 1 jam untuk istirahat dan sholat. Perjalanan tersebut sangat lancar karena antara kota Makkah dan Madinah dihubungkan oleh jalan bebas hambat, sehingga jarak yang cukup jauh tersebut dapat ditempuh dalam waktu yang relative cepat.
Setelah menempuh perjalanan selama 3 jam, pada pukul 18.47 bus pun berhenti di sebuah rest area. Tiba saatnya kami untuk sholat magrib. Disana juga banyak bus-bus para jamaah umroh yang sudah parkir. Kamipun sholat magrib dan langsung dijamak qashar dengan sholat Isya.
Magrib Jamak Isya di Rest Area
Setelah sekitar 1 jam berada di rest area tersebut, maka pada pukul 19.50 kamipun melanjutkan perjalanan menuju kota Makkah yang masih 150 km lagi jaraknya.
Kami tiba tiba di hotel pada pukul 22.00 dan langsung check ini, namun sebelum masuk kamar kami makan malam dahulu  sampai pukul 22.30. Selanjutnya beristirahat sejenak dikamar, karena pada pukul 23.30 harus berkumpul lagi untuk melaksanakan tawaf, sa’i dan tahallul di Majidil Haram.
Hanya sebentar kami sempat beristirahat di kamar. Meskipun badan terasa sangat lelah, tapi kami tidak berani untuk tidur. Hanya sempat membersihkan badan, berbaring sejenak. Tepat pukul 23.30 kamipun turun dan berkumpul di lobby. Selain perlu makan malam, beristirahat sejenak dan membersihkan badan, pertimbangan untuk memulai tawaf pada tengah malam adalah cuaca yang sejuk serta kondisi Masjidil Haram yang tidak terlalu padat. Kalau istilah disini adalah ramai lancar. Bukan padat merayap. Karena sebenarnya sepanjang saat selama 24 jam dalam sehari Masjidil Haram pasti selalu padat dengan jamaah yang tawaf, sa’i dan sholat. Jadi, sekitar pukul 24.00 saat rombongan sudah berkumpul semua, kamipun berjalan menuju Masjidil Haram yang jaraknya sekitar 700 meter dari Hotel.
Kegiatan Tawaf dilakukan di Masjidil Haram, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 (tujuh) kali, dimana Ka’bah selalu berada di sebelah kirinya, dimulai dan diakhiri pada arah sejajar dari Hajar Aswad.
Selesai tawaf dengan latar belakang Ka'bah
Selesai melaksanakan tawaf, kami melakukan sholat sunat 2 rakaat . Raka’at pertama membaca surat al-Kafirun dan raka’at kedua membaca surat al-Ikhlas.  Selanjutnya adalah melaksanakan Sa’I, yaitu berjalan dari bukit Safa ke Bukit Marwah, dan sebaliknya sebanyak 7 kali yang dimulai dari Bukit Safa dan berakhir di bukit Marwah. Alhamdulillah sekitar pukul 02.30 pelaksanaan Sa’i selesai, dan langsung dlanjutkan dengan melakukan tahallul, dengan mencukur rambut sedikit dengan gunting kecil yang telah dipersiapkan. Dengan selesainya melaksanakan tahallul, maka selesailah pelaksanaan ibadah umroh, dan jamaah tersebut dihalalkan (dibolehkan) kembali melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang selama berihram.
Pelaksanaan Sa'i

Kembali ke Hotel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.