Tulisan lain : JEJAK BUNG KARNO DI ENDE
Silahkan Klik Topik Lainnya :
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik, Wisata Padang Sumatra Barat, Umroh Makkah Madinah, Wisata Singapore, Wisata Phuket Thailand, Wisata Karimunjawa, Wisata Malang Bromo, Wisata Ende Flores, Wisata Tidung Kepulauan Seribu, Wisata Pangandaran, Wisata Bandung, Wisata Malang Batu, Wisata Melaka Kuala Lumpur
Kabupaten Ende adalah salah satu kabupaten yang terletak di bagian tengah
pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Sedangkan kota Ende adalah salah satu
kecamatan di kabupaten Ende yang menjadi ibukota kabupaten. Satu hal yang
menarik di kabupaten Ende juga terdapat
Pulau Ende, yaitu pulau kecil tidak jauh di selatan kota Ende yang merupakan
salah satu kecamatan di kabupaten Ende. Dari segi sejarah Indonesia Ende juga
memiliki peran yang besar sebagai kota tempat Bung Karno diasingkan antara
tahun 1934 sampai tahun 1938, sehingga Ende juga dikenal sebagai tempat Bung
Karno merenungkan tentang Negara Indonesia yang dicita-citakan. Jadi ketika
bulan Oktober 2014 yang lalu ditugaskan oleh kantor untuk ke Ende, saya sangat
gembira karena berkesempatan melihat jejak sang Proklamator di kota tersebut.
Silahkan Klik Topik Lainnya :
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik, Wisata Padang Sumatra Barat, Umroh Makkah Madinah, Wisata Singapore, Wisata Phuket Thailand, Wisata Karimunjawa, Wisata Malang Bromo, Wisata Ende Flores, Wisata Tidung Kepulauan Seribu, Wisata Pangandaran, Wisata Bandung, Wisata Malang Batu, Wisata Melaka Kuala Lumpur
Untuk mencapai Ende saya menempuhnya dengan pesawat dari Jakarta ke Denpasar
yang ditempuh dalam waktu 1 jam 40 menit. Selanjutnya dari Denpasar ganti
dengan pesawat berbaling-baling dengan kapasitas sekitar 60 penumpang menuju
Ende. Awalnya saya mengira pesawat tersebut dari Denpasar terbang langsung ke
Ende. Karena pada tiket dan juga boarding pass hanya tercantum penerbangan
Denpasar – Ende. Tapi ternyata pesawat tersebut transit dahulu di Labuan Bajo
sekitar setengah jam lamanya. Setelah
sempat delay selama satu jam di Bandara Ngurah Rai Denpasar, pada pukul 14.00
Wita kamipun boarding, dan pesawat langsung take-off menuju Ende dengan transit
di Labuan Bajo.
Di Labuan Bajo, yang turun hanya penumpang dengan tujuan Labuan Bajo
saja. Sedang kami yang bertujuan ke Ende menunggu di dalam pesawat. Sekitar 40
penumpang yang mayoritas merupakan turis asing turun di Labuan Bajo, karena
Labuan Bajo merupakan kota terdekat untuk kunjungan ke pulau Komodo yang
merupakan destinasi wisata yang sangat popular bagi turis asing. Bandara di
Labuan Bajo juga diberi nama Bandara Komodo.
Terminal Bandara Komodo |
Setelah
penumpang tujuan Labuan Bajo turun, maka giliran penumpang tujuan Ende naik ke
pesawat. Berbeda dengan penumpang yang turun didominasi oleh para turis bule,
penumpang tujuan Ende kebanyakan penduduk setempat dengan tujuan Ende, atau
lebih banyak lagi yang tujuan Kupang, ibukota Propinsi Nusa Tenggara Timur,
karena tujuan akhir pesawat adalah ke Kupang. Sepanjang perjalanan sejak dari
Denpasar cuaca cukup cerah, karena akhir bulan September tersebut masih
merupakan puncak musim kemarau sehingga jarang turun hujan. Antara Labuan Bajo
menuju Ende pesawat terbang tidak terlalu tinggi sehingga kami dapat melihat
daratan pulau Flores yang di apit oleh laut membiru yang sangat indah, dengan
banyak pulau-pulau kecil di sekitarnya. Dari segi vegetasi atau tanaman yang
tumbuh di daratan Flores terlihat di sekitar Labuan Bajo atau bagian Barat
pulau Flores kondisinya lebih kering dan sedikit ditumbuhi pohon-pohon, namun
menuju arah Ende kondisi daratannya lebih subur ditumbuhi pohon-pohon
menghijau.
Gunung Iya (kiri) dan Gunung Meja |
Pukul
16.30 Wita, pesawat kami mulai menurunkan ketinggian untuk mendarat di Bandara
Ende. Dari ketinggian terlihat kota Ende yang terletak di pinggir pantai, Namun
di sekitar kota Ende tersebut terdapat pegunungan, termasuk juga yang langsung
berbatasan dengan laut. Yaitu Gunung Iya yang mengepulkan asap putih karena
merupakan gunung berapi, serta gunung Meja di sebelahnya yang pada puncaknya
terlihat datar seperti puncak gunung Tangkuban Parahu di Bandung. Gunung lain
yang terletak di sebelah utara kota Ende adalah Gunung Wongge yang terlihat
biru kehijauan karena ditumbuhi oleh pohon-pohon yang subur.
Gunung Wongge dilihat dari Bandara |
Akhirnya
setelah hampir tiga jam perjalanan dari bandara Ngurah Rai, pesawat yang
membawa kami mendarat dengan mulus di bandara Haji Hasan Aroeboesman. Haji
Hasan Aroeboesman adalah bupati pertama kabupaten Ende, dan adanya pembangunan
bandara di Ende merupakan jasa beliau yang menyumbangkan tanah milik
keluarganya untuk dibangun bandara. Waktu menunjukkan pukul 16.45, dan kami
siap-siap keluar dari pesawat dan menuju terminal kedatangan bandara Ende.
Alhamdulillah, kami telah sampai di Ende.
Terminal Bandara Haji Hasan Aroeboesman, Ende |
--------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.