wisata hobby dan lingkungan hidup

Jumat, 01 Mei 2015

KEMEGAHAN ISTANA RAJA PAGARUYUNG SERTA INDAHNYA DANAU SINGKARAK

Wisata Sumatra Barat lainnya : Lembah Anai Padang Bukittinggi ,  Ngarai Sianok dan Lobang Jepang , Lembah Harau dan Kelok Sembilan

Silahkan Klik Topik Lainnya :

Pagaruyung adalah nama nagari di Kabupaten Tanah Datar Sumatra Barat. Pagaruyung dan danau Singkarak dilalui Rute Tour De Singkarak yang menjadi agenda Wisata tahunan di Sumatra Barat.

Kerajaan Pagaruyung adalah sebuah kerajaan Melayu yang pernah berdiri dengan wilayah kekuasaan meliputi Propinsi Sumatra Barat sekarang serta daerah-daerah di sekitarnya. Dari berbagai data reruntuhan dan prasasti sejarah dipercaya pusat kerajaan pagaruyung berada di negeri pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas kabupaten Tanah Datar. Lokasi istana pagaruyung hanya berjarak sekitar 5 km dari pusat kota batusangkar. Untuk mencapai lokasi istana pagaruyung paling gampang adalah lewat Padang Panjang. Jarak Padang – Padang Panjang 72 km, atau kalau dari Bandara ke Padang Panjang sekitar 50 km. Selanjutnya dari Padang Panjang ke Batusangkar atau istana Pagaruyung jaraknya sekitar 34 km.
Menurut sejarah pada tahun 1347, Adityawarman memproklamirkan diri sebagai raja kerajaan Malayapura. Adityawarman hidup pada masa yang bersamaan dengan patih gajahmada dari kerajaan majapahit. Meskipun ada versi menyatakan bahwa Adityawarman merupakan raja bawahan dari majapahit, namun di daerah Sumatra Barat belum ada prasasti yang dapat memastikan berita tersebut. Jadi bisa jadi saat itu kerajaan Malayapura yang berpusat di Pagaruyung merupakan kerajaan yang otonom.
Istana Pagaruyung sendiri dibangun sekitar abad ke 17 sebagai kediaman keluarga kerajaan, namun diruntuhkan pada tahun 1837 (akibat peperangan), selanjutnya dibangun pada tahun 1930, terbakar lagi tahun 1966, dan dibangun pada 1976, namun terbakar pada tahun 2007 akibat sambaran petir pada puncak istana. 
Saat kami mengunjungi istana Pagaruyung pada tanggal 20 Maret 2015, istana tersebut telah dibangun kembali dengan sangat indah dan megah. Dengan arsitektur rumah adat minangkabau, istana tersebut terdiri dari 3 lantai  yang sangat indah. Bangunan istana tersebut ditopang oleh 72 pilar atau tonggak serta 11 buah gonjong atau atap yang berbentuk tanduk kerbau yang menjadi ciri khas rumah adat minangkabau. Halaman istana juga sangat indah dengan taman-taman yang tertata rapi. Sungguh menyejukkan mata memandang. Apalagi latar belakang alam yang indah berupa perbukitan dengan pepohonan yang masih lebat menghijau.
Bangunan Istana
Di halaman depan
Masuk ke dalam istana Pagaruyung, warna-warna merah yang menjadi ciri khas minangkabau mendominasi sekeliling ruangan.  Serta warna-warna lainnya seperti hitam, kuning, ungu dan coklat. Lantai 1 dari istana yang terdiri dari 3 lantai ini, merupakan tempat singgasana dimana raja menerima para raja-raja atau pejabat bawahannya. Pada lantai 1 juga terdapat kamar-kamar dengan berbagai fungsi seperti tempat hunian putri raja yang sudah menikah, tempat rapat dan sebagainya.
Dari lantai 1, terdapat anak tangga menuju lantai 2  dimana terdapat “Anjuang Paranginan” yang merupakan tempat hunian putri raja yang belum menikah. Sedangkan pada lantai 3 terdapat “Mahligai” yang merupakan ruang penyimpanan benda-benda dan alat-alat kebesaran kerajaan seperti mahkota raja.
Interior Istana
Interior Istana
Dari lantai 2 ataupun dari lantai 3 kita bisa memandang ke luar, baik kedepan dan samping kiri kanan istana, maupun kebelakang istana. Pemandangan dari lantai 3 sangat lepas dan indah. Jika kita memandang ke depan istana maka terlihat pemandangan halaman yang luas serta kota Batusangkar, pada sisi kiri depan istana terlihat rangkiang atau lumbung tempat penyimpanan bahan makanan. Sedangkan kalau pandangan kita arahkan ke belakang istana terdapat bukit yang indah. Bukit tersebut bernama Bukit Batu Patah yang menjadi lokasi istana yang asli berada.
Rangkiang atau lumbung

Bukit Batu Patah
Danau Singkarak
Setelah puas menikmati keindahan istana Pagaruyung, tujuan selanjutnya sebelum kembali ke Bukittinggi adalah mengunjungi Danau Singkarak. Danau singkarak adalah danau terbesar di Sumatra Barat. Dan terletak di 2 kabupaten, yaitu kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Rute dari Batu Sangkar ke Danau Singkarak adalah sekitar 15 km arah ke Barat, yaitu di Ombilin yang merupakan sisi Timur danau Singkarak. Dari Ombilin kita bisa menyusuri Danau arah Selatan menuju Solok atau arah Utara menuju Padang Panjang yang berjarak sekitar 15 km, dengan demikian jarak antara Singkarak dengan Bukittinggi sekitar 44 km, karena antara Padang Panjang – Bukittinggi jaraknya 19 km.
Danau Singkarak
Ombilin sendiri merupakan hulu Sungai Ombilin yang airnya berasal dari danau Singkarak. Sungai tersebut mengalir ke sekitar kota Sawahlunto dan berakhir di Selat Malaka. Satu hal yang menarik dari Danau Singkarak adalah air danau tersebut sejak tahun 1998 telah dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik di PLTA Singkarak. Caranya adalah dengan membangun terowongan sepanjang 17 km menembus gunung dan dikeluarkan di daerah Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman. Dengan demikian air danau Singkarak yang tadinya seluruhnya mengalir ke pantai Timur atau selat Malaka, sekarang sebagian besar mengalir ke Pantai Barat atau Samudra Hindia lewat PLTA Singkarak.
Sungai Ombilin
Power intake PLTA Singkarak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.