wisata hobby dan lingkungan hidup

Rabu, 29 April 2015

“ AIR TERJUN LEMBAH ANAI : KEINDAHAN JALUR PADANG – BUKITTINGGI “

Wisata Padang Bukittinggi Sumatra Barat lainnya : Ngarai Sianok dan Lobang Jepang , Lembah Harau dan Kelok Sembilan , Istana Pagaruyung dan Danau Singkarak

Silahkan Klik Topik Lainnya :

Anai Valley Waterfall located at the edge of the road between Padang and Bukittinggi in West Sumatra . Location Anai Valley is located 60 kilometers from Padang and 20 kilometers from Bukittinggi , or just about 40 km from Minangkabau International Airport . Anai Valley famous for its beautiful waterfalls and river Batang Anai . This waterfall is very special because it is located on the edge of the road between the two largest cities in West Sumatra. To see the waterfall, we could just stop briefly and was able to enjoy its beauty . From the waterfall we can see the beauty of the landscape that spans the railway bridge just above the road . It is a railway line linking Padang , Padang Panjang , Bukittinggi , up to Sawahlunto

Air terjun Lembah Anai terletak di tepi jalan antara Padang dan Bukittinggi Sumatra Barat.  Lokasi Lembah Anai terletak 60 kilometer dari Padang dan 20 kilometer dari Bukittinggi, atau hanya sekitar 40 km dari Bandara Internasional Minangkabau.  Lembah Anai terkenal dengan keindahan air terjun dan sungai Batang Anai. Air terjun ini sangat istimewa karena terletak di tepi jalan antara 2 kota terbesar di Sumatra Barat. Untuk melihatnya cukup berhenti sebentar  dan sudah bisa menikmati keindahannya. Dari lokasi air terjun kita  dapat melihat keindahan landscape jembatan kereta api yang membentang tepat di  atas jalan. Jembatan tersebut merupakan jalur kereta api yang menghubungkan Padang, Padang Panjang, Bukittinggi, sampai ke Sawahlunto


Pada bulan Maret 2015 , antara tanggal 18 sampai 21 kami berdua berkesempatan mengunjungi Bukittinggi, serta melakukan wisata di kota dan daerah sekitarnya. Ini adalah tulisan pertama dari  perjalanan tersebut. Kami berangkat dari Bandara Cengkareng pada Rabu 18 maret 2015  sekitar pukul 09.00 dan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau di Padang pukul  10.40.  Sebenarnya Bandara tersebut terletak di Kabupaten Padang Pariaman, yang berjarak sekitar 20 km dari kota Padang arah ke Bukittinggi. Bandara tersebut beroperasi sekitar 10 tahun yang lalu menggantikan Bandara Tabing yang terletak di Kota Padang. Jarak antara kota Padang dan Bukittinggi sekitar 90 km, jadi kalau dari Bandara Minangkabau ke Bukittinggi berjarak sekitar 70 km, dan dapat ditempuh dalam waktu 1,5 jam dalam kondisi lalulintas lancar.
Alhamdulillah, begitu kami mendarat di Padang, sudah ditunggu oleh Fandi,  yang menjemput di Bandara Minangkabau dan akan mengantar kami ke Bukittinggi. Jadi kami langsung berangkat menuju Bukittinggi. Hari itu hari rabu dan sudah menjelang tengah hari, jadi perjalanan cukup lancar.  Sebab pada pagi hari atau saat akhir pekan, kondisinya bisa berbeda atau lebih ramai dan macet. Pagi dan sore saatnya orang berangkat dan pulang kerja atau sekolah. Sedang pada akhir pekan, karena Bukittinggi merupakan daerah tujuan wisata dari Padang, jadi suasananya cukup ramai.


Air terjun Lembah Anai
Kondisi jalan dari Bandara menuju Bukittinggi cukup baik dan mulus, sepanjang jalan mata dimanjakan oleh pemandangan yang indah. Sejak dari Bandara kami dapat melihat perbukitan dan gunung-gunung yang masih rimbun dengan alam dan hutan yang terjaga dan tidak gundul. Kami melewati kota kecamatan Lubuk Alung yang terletak pada kilometer 35 rute Padang Bukit Tinggi. Lubuk Alung sering juga disingkat sebagai LA, sebagai pelesetan lah, jadi singkatan LA bukan hanya berarti Los Angeles seperti di Amerika. Jakarta kan punya LA atau Lenteng Agung, maka LA di Sumatra Barat berarti Lubuak Aluang !!!.
Nah, setelah perjalanan sekitar 1 jam, sampailah kami di lokasi Lembah Anai yang kira-kira terletak pada km 60 Padang – Bukittinggi.  Lembah Anai sangat terkenal dengan air terjun yang indah serta sungai Batang Anai. Air terjun lembah Anai ini sangat istimewa karena benar-benar terletak di pinggir jalan antara 2 kota terbesar di Sumatra Barat tersebut. Suatu hal yang hampir tidak pernah ada. Karena biasanya lokasi air terjun jauh dari jalan raya, bahkan kadang-kadang untuk melihatnya harus berjalan cukup jauh.  Jadi disini orang tidak perlu jauh-jauh kalau mau lihat air terjun. Bahkan tidak perlu berwisata secara khusus, setiap orang yang mau ke Bukittinggi cukup berhenti sebentar dan sudah bisa menikmati keindahan alamnya.
Lembah Anai yang sejuk
Menurut informasi sebenarnya di lembah Anai tersebut terdapat 3 buah air terjun, namun yang terletak di pinggir jalan hanya satu. Yang dua lainnya terletak di sebelah dalam, tertutup oleh lebatnya hutan cagar alam lembah anai, untuk melihatnya diperlukan waktu berjalan kaki sekitar 20 menit.
Jadi kami juga , seperti kebanyakan wisatawan lainnya, hanya mengunjungi satu lokasi air terjun yang indah tersebut.  Yang menarik, dari sisi air terjun tersebut , kita bisa melihat rel kereta api kereta api yang membentang tepat di  atas jalan. Jembatan kereta api tersebut adalah rel kereta api yang menghubungkan Padang, Padang Panjang, Bukittinggi, sampai ke Sawahlunto.  Sangat indah landscape yang terlihat dengan adanyanya jalan kereta api, atau jembatan kereta api yang menyeberangi sungai yang indah di sekitar Lembah Anai atau sungai-sungai lainnya. Dahulu pemandangan jembatan kereta api dengan latar belakang lembah Anai sering menjadi hiasan pada kalender.
Jembatan kereta api
Tapi sayang rute kereta api tersebut sekarang sudah tidak berfungsi sebagai jalur transportasi yang murah dan efektif. Mungkin kereta api sudah tidak beroperasi sejak 40 tahun yang lalu pada rute tersebut. Meskipun landscape nya masih bagus dan beberapa jembatan kereta api dicat yang bagus, namun fungsinya hanya sebagai latar belakang untuk foto-foto. Sayang, sayang seribu sayang, yang ada tinggal sisa-sisa jalan dan jembatan kereta api. Sepanjang perjalanan, terlihat bekas jalur kereta api antara Padang Panjang - Bukittinggi yang berjarak sekitar 20 km, banyak bekas-bekas rel kereta api yang terletak berjajar dengan jalan raya sudah menjadi halaman rumah penduduk, bahkan banyak juga yang telah dibangun rumah-rumah di atas jalan kereta api tersebut.  Sekarang kereta api di Sumatra Barat hanya melayani rute Padang – Padang Pariaman. Mudah-mudahanlah dengan berkembangnya sektor pariwisata dan ekonomi, jalur-jalur kereta api yang lama dapat diaktifkan kembali.
Setelah sekitar setengah jam kami menikmati pemandangan di sekitar air terjun lembah Anai, kamipun melanjutkan perjalanan.  Hanya beberapa kilometer kamipun sampai di kota Padang Panjang yang terletak di sekitar kilometer 73. Disini terdapat tempat makan yang sangat terkenal, yaitu sate Mak syukur. Jadi karena sudah lewat jam satu, dan memang kami tadi sengaja tidak makan di tempat lain, maka kamipun singggah dan menikmati kelezatan sate di kota Padang Panjang tersebut.
Akhirnya sekitar pukul 14.00 kamipun sampai di kota Bukittinggi, ditandai dengan adanya jam gadang yang terletak di tengah-tengah kota. Tiba saatnya mencari hotel dan beristirahat sejenak sebelum menjelajahi suasana kota Bukittinggi pada sore dan malam hari.
Jam gadang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.