Salah Satu Kota Terbersih Se-Asean
Pada tanggal 4 dan 5
Februari 2020, Fakultas Teknik
Perencanaan dan Arsitektur (FTPA)
Universitas Winaya Mukti (UNWIM), mengadakan studI banding ke Semarang yang merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki predikat
sebagai kota paling bersih di Asia Tenggara. Untuk tahun ini kegiatan yang diikuti oleh seluruh dosen prodi-prodi yang ada
di FTPA, karyawan, ikut juga Rektor UNWIM yang menambah semarak
perjalanan kami.
Jalan di tengah kota |
Lawang Sewu
Tempat yang pertama kami kunjungi adalah Lawang Sewu, yang merupakan
kantor administrasi NIS atau Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij yang
merupakan salah satu perusahaan kereta api terpenting di Hindia Belanda. Pembangunan
Gedung Lawang Sewu di atas lahan seluas 18.232 m2 dilakasanakan secara bertahap
, bangunan utama dimulai pada 27 Februari 1904 hingga 1juli 1907 untuk bangunan
utama, sedangkan bangunan tambahan pembangunannya dimulai 1916 hingga 1918. Bangunannya
dirancang oleh Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag, arsitek dari
Amsterdam. Bangunan di desain menyerupai huruf L serta memiliki jumlah jendela
dan pintu yang banyak sebagai sistem sirkulasi udara. Karena jumlah pintunya
yang banyak maka masyarakat menamainya dengan Lawang Sewu yang berarti seribu
pintu. Jumlah blok pintu sebenarnya ada 429, jika dihitung dengan daun
pintunya, jumlahnya mencapai 928. Lawang Sewu dipugar dan direnovasi tahun 2011,
menjadikan bangunan ini semakin cantik di sore dan malam hari dengan penambahan
lampu-lampu sehingga menimbulkan kesan romantis. Penambahan lampu-lampu
dilakukan untuk menghapus kesan mistis dari tempat ini, usaha yang dilakukan
pemerintah setempat nampaknya berhasil dengan semakin banyak pasangan yang
melakukan foto preweding.
Kegiatan yang paling diminati ketika di Lawang Sewu adalah berfoto ria, hampir
semua sudut dapat dijadikan spot menarik yang cocok untuk latar belakang
selfie. Yg pertama, tentunya di halaman depan Gedung utama. Bagian teras tempat
pintu- pintu berjejer. Gedung ini dirancang dengan penuh pertimbangan. Selain
memiliki banyak pintu untuk sirkulasi, untuk alasan keamanan,
ruangan-ruangannya juga dibuat saling terhubung.
Di dalamnya Gedung, terdapat satu spot keren yang ada di bawah kubah
gedung utama. Berupa hiasan dinding kaca patri pabrikan Johannes Lourens
Schouten. yang ada di bawah kubah gedung utama. Hiasan kaca patri ini terbagi
dalam 4 panel besar yang masing-masing memiliki cerita tersendiri. Inti dari
lukisan tersebut adalah kemakmuran dan keindahan alam Semarang dan Jawa yang
dianggap menjadi milik Hindia Belanda. Ornamen lain yang menarik di Lawang Sewu
antara lain ornamen tembikar pada bidang lengkung di atas balkon, kubah kecil
di puncak menara air yang dilapisi tembaga, dan puncak menara dengan hiasan
perunggu.
jangan sampai ketinggalan untuk berpose di depan lokomotif kuno yang ada
di halaman. Lokomotif hitam yang kabarnya beroperasi hingga tahun 1980 ini
dibuat pada tahun 1908
Halaman tengah gedung,
tangga, jendela, pelataran dan lainnya juga sangat menarik untuk berswafoto
Selain dari bangunan untuk berfoto ria, di Lawang Sewu juga bisa untuk
menambah pengetahuan bagi yang menyukai sejarah perkeretaapian , terdapat
museum kereta api untuk belajarsejarah
perkereta apian di Indonesia dan perpustakaan yang berisi berisi
buku-buku lengkap tentang kereta api. Selain itu ada juga sejarah Lawang Sewu hingga dipugar tahun 2011,
berbagai macam artefak, foto, tiket kereta api kuno, duplikat lokomotif,
diorama, mesin tik, mesin hitung dll.
Hari menjelang malam, setelah puas mengelilingi gedung dan berfoto di
spot-spot menarik, diiringi rintik hujan kami bersiap-siap untuk menuju lokasi
selanjutnya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.