Silahkan Klik Topik Lainnya :
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik, Wisata Padang Sumatra Barat, Umroh Makkah Madinah, Wisata Singapore, Wisata Phuket Thailand, Wisata Karimunjawa, Wisata Malang Bromo, Wisata Ende Flores, Wisata Tidung Kepulauan Seribu, Wisata Pangandaran, Wisata Bandung, Wisata Malang Batu, Wisata Melaka Kuala Lumpur
'Raudhah' yang dalam
bahasa Indonesia berarti taman. Taman yang dimaksud adalah Taman Syurga atau
Taman Nabi, yaitu ruang yang terletak diantara diantara mimbar dan kamar
Rasulullah, dengan ukuran sekitar 22 m x 15 m. Sekarang ruang tersebut terletak
di dalam masjid Nabawi, dan bersebelahan dengan makam Rasulullah, dan menjadi
tempat yang sangat baik untuk berdoa. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dalam
hadis riwayat Bukhari dan Muslim : “ Antara mimbarku dan rumahku merupakan
taman dari taman-taman syurga”
Setelah menerima telepon Pak Roji, sayapun
segera bersiap-siap, membersihkan badan, mencuci muka dan berwudlu. Pukul 02.45
turun ke lobby hotel. Di lobby sudah banyak berkumpul Bapak-bapak peserta umroh
yang akan sama-sama ke Raudhah. Tidak lama sesudah semua lengkap, kamipun
bersama-sama berjalan menuju Masjid Nabawi. Udara pagi dinihari itu cukup
dingin, kira-kira samalah dengan di Lembang – Bandung saat yang sama. Namun di
jalan menuju Masjid Nabawi tetap rame dengan para Jamaah yang berangkat serta
pulang dari Masjid. Toko-toko para pedagang juga tetap buka melayani para
pembeli.
Toko-toko tetap buka |
Pak
Roji memandu kami memasuki pintu Masjid Nabawi dan selanjutnya menunjukkan arah
menuju Raudhah. Meskipun waktu menunjukkan pukul 03.00 dinihari Masjid Nabawi
tetap dipenuhi para jamaah yang beribadah. Mengarah menuju area Raudhah Jemaah
makin ramai, rata-rata memang bermaksud menuju Raudhah. Disamping itu ada juga
yang keluar dari arah Raudhah. Jadi di daerah menuju lokasi Raudhah tersebut
sangat ramai dipenuhi oleh jamaah yang lalu lalang.
Menuju Raudhah |
Sampai di tengah keramaian
tersebut Pak Roji membimbing kami dan menunjukkan arahnya. Lokasi Raudhah
berada di depan kami sekitar 40 meter lagi dan ditandai dengan daerah dengan
pilar putih berlapis hiasan warna hijau, yang membedakan dengan pilar lainnya yang
berlapis warna emas. Pak Roji hanya menunjukkan arahnya, karena selanjutnya
masing-masingnya terpaksa terpisah, tidak mungkin lagi bersama-sama maju menuju
Raudhah. Jemaah begitu ramainya, hanya bisa maju sedikit demi sedikit, itupun
hanya seorang demi seorang, yaitu bila di depan ada shaf yang kosong sedikit
maka seorang di belakang pun maju mengisi tempat yang kosong tersebut.
Jangan membayangkan penuhnya
jamaah mengisi shaf-shaf di depan seperti waktu sholat jumat di masjid- masjid
tanah air. Keadaannya jauh lebih padat, namun meskipun sangat padat, suasana
antrian disana begitu tenang, karena memang semuanya mempunyai niat beribadah,
jadi tidak terjadi keributan atau saling mendorong. Sambil antri menuju, para
jamaah juga banyak yang sambil melakukan sholat sunat, di tengah suasana yang
sangat padat sebagian sholat memanfaatkan ruang sempit yang ada, sebisa mungkin
melipat badan sehingga bisa sholat sunat. Termasuk yang ada di Raudhah, khan
melaksanakan sholah sunat, lalu bergeser dan diisi oleh jamaah yang ada di
belakangnya.
Jadi sedikit demi sedikit saya
bisa juga bergeser dan akhirnya sampai di Raudhah dan melaksanakan sholat sunat
serta berdoa disana. Alhamdulillah. Dan lebih beruntung lagi saat mencapai
Raudhah tersebut telah tiba saatnya azan Subuh sekitar pukul 04.30. Saat azan
subuh hampir tidak ada pergerakan lagi, semua diam di tempat, melaksanakan sholat
qablal subuh dan berdoa menunggu sholat berjamaah. Jadi saya bisa puas sholat
sunat dan berdoa diantara azan subuh dan sholat subuh yang lamanya sekitar 15
menit.
Menunggu Subuh |
Selesai sholat subuh, hari sudah
pukul lima pagi, para jamaah pun berdiri dan bergerak perlahan ke depan menuju
keluar. Suasana malah jauh lebih padat karena di sebelah raudhal terletak Makam
Rasulullah SAW, jadi banyak jamaah dari area lainnya di Masjid Nabawi juga
menuju lokasi Raudhah dan makam Rasulullah SAW. Jadi kami bergerak sedikit demi
sedikit dalam suasana padat. Saking padatnya, di lokasi tersebut selalu
terdapat petugas keamanan Kerajaan Saudi Arabia yang lazim disebut sebagai
Askar, berjaga-jaga. Akhirnya saya bisa
keluar dari lokasi tersebut dan meninggalkan Masjid Nabawi sekitar pukul 06.30.
Sampai di Hotel hampir pukul 07.00 dan langsung makan pagi.
-------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.