Oleh : TATI ARTININGRUM
Tulisan terkait : Pencemaran dalam Ruangan , Pohon Saputangan Penyerap Polutan
Silahkan Klik Topik Lainnya :
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik, Wisata Padang Sumatra Barat, Umroh Makkah Madinah, Wisata Singapore, Wisata Phuket Thailand, Wisata Karimunjawa, Wisata Malang Bromo, Wisata Ende Flores, Wisata Tidung Kepulauan Seribu, Wisata Pangandaran, Wisata Bandung, Wisata Malang Batu, Wisata Melaka Kuala Lumpur
Kehidupan di dunia menyebabkan CO2 yang
secara alami sudah ada di atmosfir, mengalami peningkatan.Salah satunya melalui
pembakaran bahan bakar fosil mengemisikan gas CO2(karbondioksida) ke
atmosfer dan terus-menerus terakumulasi dan meningkatkan konsentrasi CO2atmosfer
. Sebab itu, Gas CO2 kini bukan lagi sebagai komponen alamiah
atmosfer bumi, tetapi berstatus sebagai zat pencemar. Selama 150 tahun
terakhir, konsentrasi CO2 telah meningkat dari 280 ppm menjadi
hampir 380 ppm3) . Gas CO2 yang pekat di
atmosfer menghalangi pantulan sinar mata hari dari bumi kembali keatas
permukaan bumi, dan ini menyebabkan meningkaatnya suhu udara. Fenomena ini
dikenal sebagai green house effect atau efek rumah kaca.
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik, Wisata Padang Sumatra Barat, Umroh Makkah Madinah, Wisata Singapore, Wisata Phuket Thailand, Wisata Karimunjawa, Wisata Malang Bromo, Wisata Ende Flores, Wisata Tidung Kepulauan Seribu, Wisata Pangandaran, Wisata Bandung, Wisata Malang Batu, Wisata Melaka Kuala Lumpur
Untuk mengendalikan efek rumah kaca maka CO2 di
udara harus dikurangi dengan cara meningkatkan serapan oleh tanaman
sebanyak mungkin . serta menekan pelepasan (emisi) CO2 ke udara ke
konsentrasi serendah mungkin. Jadi kegiatan menanam pohon pada lahan-lahan
pertanian , serta mempertahankan keutuhan hutan alam, sangat penting untuk
mengurangi jumlah CO2 di udara.
Manfaat Pohon Untuk
Kehidupan
Tanaman dalam kehidupan kita sehari-hari,
memberikan banyak sekali manfaat. Untuk suatu perumahan, pohon-pohon yang
rindang dan menyejukkan serta taman indah yang tertata rapih dapat meningkatkan
nilai jual properti pada perumahan tersebut. Beberapa manfaat selain untuk
keindahan dan memberikan kesejukan, manfaat lain diantaranya5): untuk
menurunkan kadar zat menyerap CO2 dan menghasilkan oksigen
melalui proses fotosintesis. Fotosintesis adalah suatu proses alamiah yang
terjadi pada tumbuhan. Pada proses yang terjadi pada daun
tersebut CO2 diserap dari udara oleh tanaman dan
diubah menjadi karbohidrat, kemudian disebarkan keseluruh tubuh tanaman dan
akhirnya di timbun dalam tubuh tanaman seperti daun, batang, ranting, bunga dan
buah.
Selain menyerap CO2, beberapa
tanaman dapat juga mereduksi gas SO2, misalnya : Angsana dan Flamboyan
dapat mereduksi CO2 sampai 70 % dan SO2 sebesar
50 %; Asam Kranji dapat mereduksi CO2 sampai 80% dan SO2 sampai
90 %; Tiara payung mereduksi CO2 70 % dan SO2 sebesar
60 % 6)
Pohon juga memiliki fungsi atau manfaat lain
seperti mengurangi kebisingan, . penghalang angin, menyerap debu
dan mengurangi laju erosi tanah. Tanaman yang dapat digunakan untuk mengurangi
bau/ menyerap bau diantaranya7) : Michelia champaka yang
dikenal sebagai pohon cempaka, Murraya paniculata atau kemuning dan
Mimoscrops elengi atau pohon tanjung. Sebagai penyerap debu, dilakukan pohon
dengan dengan menyaringnya sehingga menempel di daun dan dapat
turun atau berjatuhan ke tanah ketika terkena hujan .
Dari hasil penelitian, Bougenvile dapat
menahan debu sampai 70 % 6) .Jenis tanaman lain
yang yang dapat menahan debu , antara lain7) :
· Agathis
alba ( damar )
· Swietenia
macrophylla (mahoni daun lebar )
· Polyathea
longifolia ( glodogan )
· Baringtonia
asiatica ( keben ) dan
· Mimoscropsrops elengi (tanjung )
·
Gambar : Pohon Glodogan
Jenis Pohon Penyerap CO2
Setiap jenis tanaman memang memiliki kadar
penyerapan karbondioksida yang berbeda-beda, faktor-faktor
yang berpengaruh diantaranya mutu klorofil yang ada dalam daun. Mutu klorofil
tersebut yang ditentukan oleh banyak sedikitnya magnesium yang
menjadi inti klorofil sehingga Semakin besar
tingkatmagnesium yang dikandung dalam klorofil tumbuhan,
semakin gelap warna hijau daunnya dan semakin optimal proses fotosintesis yang
terjadi1). Beberapa pohon yang dapat digunakan untuk menyerap CO2 ,
diantaranya Trembesi (Albizia saman ) .
Pohon Trembesi, merupakan tumbuhan pohon besar
dengan ketinggian hingga 20 meter dan tajuknya yang sangat lebar. Pohon ini
mempunyai jaringan akar yang luas mempunyai batang yang besar, bulat dan
tinggi antara 10-20 meter. Permukaan batangnya beralur, kasar dan berwarna
coklat kehitam-hitaman.sehingga kurang cocok ditanam di pekarangan karena bisa
merusak bangunan dan jalan. Sering disebut juga sebagai Pohon Hujan atau Ki
Hujan lantaran air yang sering menetes dari tajuknya karena kemampuannya
menyerap air tanah yang kuat. Di beberapa daerah di Indonesia tanaman pohon ini
sering disebut sebagai Kayu Ambon (Melayu), Trembesi, Munggur, Punggur, Meh (Jawa), Ki
Hujan (Sunda).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr.
Ir. Endes N. Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, satu
batang Pohon Trembesi mampu menyerap 28.442 kg karbondioksida setiap
tahunnya 2).
Selain Trembesi, ada beberapa jenis pohon yang mampu menyerap CO2 dalam
jumlah besar , seperti pada lampiran 1 Peraturan Menteri Kehutanan nomer :
P.03/Menhut-V/2004 Tentang Pedoman Pembuatan Tanaman Penghijauan Kota gerakan
nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dinyatakan pohon Damar (Agathis alba),
Kupu-kupu (Bauhinea purpurea), Lamtorogung ( Leucena
leucocephala ) , Akasia (Acacia auriculiformis) dan Beringin (Ficus
benyamina ), merupakan tanaman yang digunakan dalam penghijauan kota
sebagai penyerap CO2 dan penghasil O2 7) .
Gambar : Pohon Bunga Kupu-kupu
Berapa CO2 yang dapat diserap ?
Pada tabel, ada 21 jenis pohon
penyerap CO2, urutan teratas ditempati oleh Trembesi
dengan jumlah CO2yang diserap sebanyak 28,4 ton/pohon/tahun,
kemudian Bambu dengan 12 ton/hektar/tahun. Dari data pada tabel, penyerapan CO2 oleh Trembesi
, 53 kali lebih besar dari pohon beringin.
Jenis Pohon dan CO2 yang dapat diserap 1)
No
|
Jenis
Pohon
|
CO2
yang Diserap (kg/pohon/tahun)
|
1
|
Trembesi (Samanea saman)
|
28.448,39
|
2
|
Bambu
|
up to 12 *
|
3
|
Cassia (Cassia sp)
|
5.295,47
|
4
|
Kenanga (Canangium odoratum)
|
756,59
|
5
|
Pingku(Dysoxylum excelsum
|
720,49
|
6
|
Beringin (Ficus benyamina)
|
535,90
|
7
|
Krey Payung (Fellicium decipiens
|
404,83
|
8
|
Matoa (Pometia pinnata)
|
329,76
|
9
|
Mahoni (Swettiana mahagoni)
|
295,73
|
10
|
Saga (Adenanthera pavonina)
|
221,18
|
11
|
Bungur (Lagerstroemia speciosa)
|
160,14
|
12
|
Jati (Tectona grandis)
|
135,27
|
13
|
Nangka (Arthocarpus heterophyllus)
|
126,51
|
14
|
Johar (Cassia grandis)
|
116,25
|
15
|
Sirsak (Annona muricata)
|
75,29
|
16
|
Puspa (Schima wallichii)
|
63,31
|
17
|
Akasia (Acacia auriculiformis)
|
48,68
|
18
|
Flamboyan (Delonix regia)
|
42,20
|
19
|
Sawo Kecik (Manilkara kauki)
|
36,19
|
20
|
Tanjung (Mimusops elengi)
|
34,29
|
21
|
Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima)
|
30,95
|
Ket : Ton/hektar/tahun
Selain tanaman penghijauan kota, tanaman karet (Hevea
brasilliensis ) juga memiliki kemampuan menyerap karbondioksida yang
cukup tinggi karena memiliki kanopi lebih lebar dan permukaan hijau daun yang
luas.
Dalam satu hari sebatang pohon menyerap
CO2 antara 20 dan 36 gram per hari4) Bila di lahan satu hektar terdapat 300
batang karet, maka CO2 yang diserap sebanyak 6-10,8 kg per hari
atau 180 kg-324 kg per bulan atau 2,1 ton-3,8 ton per tahun. Jadi,
kontribusi kebun karet seluas 35.145 hektar dalam menyerap CO2 sebanyak
210,8-379,5 ton per hari atau 6.326-11.386 ton lebih per bulan atau 75 ribu-136
ribu ton lebih per tahun10).
Estimasi lainnya menyebut tanaman karet dalam
satu siklus dapat mengikat CO2 udara sebanyak 660 ton/hektar
atau rata-rata per tahunnya dapat mengikat CO2 sebanyak sekitar
23 ton/hektar. Untuk kebun karet seluas 35.145
hektar, jika rata-rata setiap hektar kebun karet tersebut mampu
mengikat CO2sebanyak 23 ton per tahun, maka kontribusi kebun
karet tsb dalam pengikatan CO2 di bumi Indoneia
adalah 35.145 hektar x 23 ton adalah 808 ribu ton10). Emisi
CO2 Indonesia tahun 2004 mencapai 380 juta ton
(United Nations Statistic Division, 2007). sehingga kontribusi kebun
karet tersebut dapat mengikat emisi CO2 nasional
sebesar 2,1%10).
Berapa Oksigen yang
Dihasilkan ?
Oksigen yang dihasilkan oleh pohon
tergantung pada jenis pohon, umur, kondisi juga lingkungan pohon. Dalam keadaan istirahat,
manusia dewasa menghirup 1,8 sampai 2,4 gram oksigen per menit. Jumlah ini setara
dengan 6 miliar ton oksigen yang dihirup oleh seluruh manusia per tahun 8)
Oksigen yang dibutuhkan untuk bernafas tiap
jam adalah 53 liter 4), jika satu lembar daun menhasilkan
oksigen 5 ml /jam9) dan disekitar tempat
tinggal anda terdapat 20 buah pohon dengan rata-rata jumlah daun
sekitar 300 lembar, maka oksigen yang disumbangkan oleh tanaman tersebut adalah
30 x 400 x 5 = 60 liter/jam yang setara dengan kebutuhan satu orang untuk
bernafas tiap jam. Pada pohon karet, jikajumlah daun per pohon 200
lembar, maka tiap hektar pohon karet akan menyumbang oksigen sebanyak 300
pohon x 200 x 5 ml = 300 liter per jam. Berarti, setiap jam seluruh ,
kebun karet seluas 35.145 haakan menghasilkan oksigen sebanyak 35.145
ha x 300 liter = 10.543.500 liter. Angka ini setara dengan jumlah
kebutuhan oksigen untuk pernapasan sebanyak 198.933 orang
Referensi :