Hari
ketiga kunjungan kami di bangkok , 13 Maret 2019 kami siap-siap untuk
berangkat. Agenda kami hari ini adalah mengunjung the ancient city atau oleh
orang Thailand lebih dikenal sebagai Muangboran. Muangboran The Ancient City
dibangun sebagai alat untuk mendorong masyarakat di Negara tersebut untuk
mempelajari sejarah Negara mereka. Muangboran didirikan oleh Lek Viriyahphant sebagai
proyek idealis mewujutkan cita-cita Viriyahpant yang menginginkan agar budaya
dan nilai-nilai tradisi nasional yang merupakan fondasi peradaban Thailand atau
Siam dapat lestari dan dikenal dunia.
Muangboran merupakan taman replika berbagai bangunan
yang ada di Thailand, baik berdasarkan sejarah masa lalu Thailand maupun
bangunan-bangunan yang masih ada. Berbagai bangunan tersebut dibuat replikanya
seolah-olah menyerupai kota Bangkok dan Thailand di masa lampau. Bentuk
bangunan sama persis, hanya ukurannya yang lebih kecil, demikian juga
dilengkapi kuil, monumen, istana, menara, bahkan taman-taman, pasar rakyat,
pasar terapung. Jadi kalau kita ingin mengetahui bentuk berbagai bangunan asli
yang ada di Thailand, maka ancient city adalah tempatnya. Ancient city juga
merupakan tempat untuk mengambil foto, berbagai bangunan yang sangat banyak
tersebut memberi latar belakang foto-foto yang menarik dan instagramable.
Bukan hanya berbagai bangunan, lingkungan sekitarnya,
misalnya kolam atau bangunan yang di tepi sungai juga taman-taman dibuat
sedapat mungkin mendekati aslinya, sehingga kita benar-benar merasakan berada
pada masa lampau Thailand atau Bangkok.
Cara mencapainya lokasi
Muangboran.
Muangboran dapat dicapai dengan transportasi mobil,
taksi, maupun bus. Jika kita memakai mobil sewaan artau taksi, maka dari kota Bangkok
kita dapat melewati jalan Express way (tol) dalam kota arah selatan Bangkok.
Selepas jalan tol, masuk ke Old Shukumvit Road arah ke Bangpoo. Sampai di kilometer
33 tinggal masuk arah kiri dan sampai di lokasi Muangboran.
Kita juga dapat ke Ancient City dengan naik bus, yaitu
dengan naik bus AC no. 511 (rute Pinklao-Paknam) dan turun di stasiun/ terminal
terakhir. Dari stasiun tersebut disambung dengan naik minibus nomor 36 yang
lewat di depan Muangboran.
Cara ketiga yang kami lakukan adalah, dari kawasan Petchaburi naik MRT ke stasiun
MRT Sukhumvit. Selanjutnya pindah ke stasiun BTS Asok yang interchange dengan
MRT Sukhumvit. Dari Asok naik BTS menuju stasiun terakhir, yaitu stasiun
Bearing. Tiket MRT dari Petchaburi ke Sukhumvit adalah 16 Bath per orang,
sedang BTS dari Asok ke Bearing sekitar 53 Bath per orang. Setelah sampai di
Stasiun Bearing, dilanjutkan dengan taksi sekitar 25 menit dengan ongkos
sekitar 140 bath. Kami kira cara ini merupakan cara yang paling efektif dan
efisien menuju Muangboran, yaitu sedapat mungkin naik transportasi massal MRT dan/
atau BTS, setelah agak dekat dan tidak ada lagi BTS, disambung dengan taksi.
Gerbang Muangboran |
Ternyata cara inilah yang paling efektif dan kami
rekomendasikan untuk anda. Perhitungannya adalah sebagai berikut : MRT dari
petchaburi ke Sukhumvit 16 x2 = 32 Bath.
BTS dari Asok ke Bearing sekitar 53 x
2 =
106 Bath. Taksi dari Bearing ke ancient city 140 Bath , total 284 Bath. Bandingkan dengan naik
taksi dari tengah kota Bangkok seperti Pethcaburi. Pada saat pulang kami pikir
kan akan praktis langsung naik taksi ke Petchaburi sehingga langsung sampai ke
hotel. Ternyata perhitungan kami meleset. Sama seperti kota Jakarta, jalan
jalan di kota Bangkok apalagi di tengah kotanya banyak yang sangat macet,
bahkan di tol dalam kota juga macet dan merayap.
Jadi saat pulang kami memerlukan waktu yang sangat lama dan membosankan
karena bermacet-macet di tol dalam kota dan jalan menuju hotel, sampai-sampai
kami turun sekitar 200 meter dari hotel karena jalannya macet dan berhenti.
Ongkosnya juga lebih mahal. Yaitu ongkos taksi sekitar 340 Bath ditambah biaya
tol 70 bath, jadi sekitar 410 bath.
Naik MRT, BTS dan dilanjutkan dengan bus merupakan
cara yang paling murah. Namun untuk naik bus di Thailand, ternyata tidak
semudah naik bus di Malaysia atau Singapore misalnya. Kandalanya adalah Bahasa.
Karena umumnya penduduk disana, termasuk supir taksi, bus dan penduduk lainnya tidak
dapat/ mengerti Bahasa inggris. Umumnya harus Bahasa Thai dan bahkan dengan
hurup Thai (bukan hurup latin), jadi kita susah untuk nanya-nanya mana busnya
dan dimana berhentinya. Untuk naik taksi juga kendalanya sama, yaitu Bahasa.
Untuk menyiasatinya kami rekomendasikan untuk membuat semacam kartu atau
keterangan yang di print tentang tempat yang akan kita kunjungi, dengan huruf
latin dan huruf Thai. Kartu atau print out tersebut kita tunjukkan ke supir
taksi. Sebab kalau kita sampaikan dalam Bahasa inggris umumnya mereka tidak
mengerti.
Berikut contoh “kartu” (brosur) yang dibuat dibuat dan disiapkan oleh
putri kami Citra sebagai bekal perjalanan kami. Dan terbukti print out tersebut
sangat membantu, sehingga supir taksi atau orang yang kami Tanya mengerti dan
tidak terjadi salah komunikasi.
Kartu petunjuk |
Kami
sampai di Muangboran cukup pagi sekitar pukul 08.45, sehingga untuk masuk harus
menunggu , karena buka nya persis pukul 09.00. Pukul 09.00 tepat loket tiket
dibuka dan kami beli tiket, per orang 350 Bath. Karena begitu luasnya kompleks
Muangboran, kami diberikan brosur yang dilengkapi peta lokasi. Untuk mengelilingi
objek wisata yang sangat banyak tersebut tersedia sepeda yang dapat dipakai secara gratis, juga
ada alternative naik tram (semacam odong-odong yang akan membawa pengunjung tour
keliling rame-rame, yang juga gratis, namun tour baru ada mulai pukul 10.00),
disamping itu naik tram ini hanya berhenti pada spot tertentu sesuai program
mereka, jadi kita sangat terikat dan harus mengikuti rombongan.
Loket tiket |
Alternative
lain (karena praktis tidak mungkin untuk mengelilingi Muangboran dengan jalan
kaki) adalah dengan menyewa golf car. Sewanya untuk jam pertama 350 Bath, selanjutnya
200 Bath per jam). Jadi meskipun mahal maka kami berdua memilih untuk menyewa
golf car, yang sebenarnya bisa ditumpangi oleh 4 orang. Syaratnya harus punya
SIM yang dititipkan dan baru bisa diambil saat kita mengembalikan kendaraan car
tersebut.
Ayo... berangkar |
Bicara tentang objek yang ada di sana, dari brosurnya
terdapat 210 objek. Jadi sangat banyak yang dapat kita kunjungi dan menjadi
tempat untuk berfoto-foto. Kalau semua tempat ingin kita kunjungi jelas
memerlukan waktu yang lama. Jadi tergantung kita. Berapa banyak tempat yang
kita kunjungi dan berapa lama waktu yang kita miliki.
Selanjutnya dari sebanyak objek bangunan dan
tempat-tempat yang dapat kita kunjungi tersebut dapat dibedakan atas 3 macam
katagori, sebagai berikut :
1. Katagori pertama, bangunan yang merupakan
bangunan asli dari lokasi sebenarnya yang dipindahkan dan disusun kembali di Muangboran.
Misalnya The Old Market Town, The Bell Tower.
2. Katagori kedua, bangunan yang
merupakan tiruan (duplikat) dari bangunan asli, dan dibuat kembali berdasarkan
bukti sejarah. Contohnya adalah Dusit Maha Prasat Palace (The Grand Palace), Samphet
Prasat Palace, Ayutthaya, dan sebagainya.
3. Katagori
ketiga, bangunan atau taman yang didesain secara kreatif kreatif oleh Tim
Muangboran, misal taman-taman ( Seperti The Krai Thong Garden, Phra Lo’s Garden)
dan bangunan (Pavilion Of The Enlightened, The Rainbow Bridge) dan sebagainya.
Sanphet Prasat Palace Ayutthaya |
The Great Battle of Yuthahathi |
Pertempuran yuthahathi menceritakan sejarah tahun 1569 saat Ayutthaya
(ibu kota kerajaan siam) ditaklukkan oleh Burma. Pangeran naresuan dibawa ke
Burma sebagai tawanan raja Burma. Selanjutnya tahun 1584 raja naresuan
memproklamirkan kemerdekaan dari Burma. Perang kemerdekaan terjadi dan dikenal
sebagai perang besar yuthahathi di nong sarai dengan melibatkan pasukan yang
mengendarai gajah.
Khun Phaen House |
Khun phaen house , model rumah di Ayutthaya , ibu kota
kerajaan lama. Dibangun sesuai dengan model aslinya di Ayutthaya.
Pavilion of The Enlightened |
Replika Istana |
Taman-taman |
Jalan lingkungan dengan taman
|
------------------------------------------