wisata hobby dan lingkungan hidup

Minggu, 27 Januari 2013

TANAMAN PENYERAP CO2

Oleh : TATI ARTININGRUM
Tulisan terkait : Pencemaran dalam Ruangan , Pohon Saputangan Penyerap Polutan

Silahkan Klik Topik Lainnya :

Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik,  Wisata Padang Sumatra Barat,  Umroh Makkah Madinah,  Wisata Singapore,  Wisata Phuket Thailand,  Wisata Karimunjawa,  Wisata Malang Bromo,  Wisata Ende Flores,  Wisata Tidung Kepulauan Seribu,  Wisata Pangandaran,  Wisata BandungWisata Malang Batu,  Wisata Melaka Kuala Lumpur

Kehidupan di dunia menyebabkan CO2 yang secara alami sudah ada di atmosfir, mengalami peningkatan.Salah satunya melalui pembakaran bahan bakar fosil mengemisikan gas CO2(karbondioksida) ke atmosfer dan terus-menerus terakumulasi dan meningkatkan konsentrasi CO2atmosfer . Sebab itu, Gas CO2 kini bukan lagi sebagai komponen alamiah atmosfer bumi, tetapi berstatus sebagai zat pencemar. Selama 150 tahun terakhir, konsentrasi CO2 telah meningkat dari 280 ppm menjadi hampir 380 ppm3) . Gas CO2 yang pekat di atmosfer  menghalangi pantulan sinar mata hari dari bumi kembali keatas permukaan bumi, dan ini menyebabkan meningkaatnya suhu udara. Fenomena ini dikenal sebagai green house effect atau efek rumah kaca.
Untuk mengendalikan efek rumah kaca maka CO2 di udara harus dikurangi dengan cara meningkatkan serapan  oleh tanaman sebanyak mungkin . serta menekan pelepasan (emisi) CO2 ke udara ke konsentrasi serendah mungkin. Jadi kegiatan menanam pohon pada lahan-lahan pertanian , serta mempertahankan keutuhan hutan alam, sangat penting untuk mengurangi jumlah CO2  di udara.

Manfaat Pohon Untuk Kehidupan
Tanaman dalam kehidupan kita sehari-hari, memberikan banyak sekali manfaat. Untuk suatu perumahan, pohon-pohon yang rindang dan menyejukkan serta taman indah yang tertata rapih dapat meningkatkan nilai jual properti pada perumahan tersebut. Beberapa manfaat selain untuk keindahan dan memberikan kesejukan, manfaat lain diantaranya5): untuk menurunkan kadar zat menyerap CO2 dan menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Fotosintesis adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada tumbuhan. Pada proses yang  terjadi pada daun tersebut  CO2 diserap dari udara oleh tanaman dan diubah menjadi karbohidrat, kemudian disebarkan keseluruh tubuh tanaman dan akhirnya di timbun dalam tubuh tanaman seperti daun, batang, ranting, bunga dan buah.
Selain menyerap CO2,  beberapa tanaman dapat juga mereduksi gas SO2, misalnya : Angsana dan Flamboyan dapat mereduksi CO2 sampai 70 % dan SO2 sebesar 50 %; Asam Kranji dapat mereduksi CO2 sampai 80% dan SO2 sampai 90 %; Tiara payung mereduksi CO2 70 % dan SO2 sebesar 60 % 6)
Pohon juga memiliki fungsi atau manfaat lain seperti mengurangi kebisingan, . penghalang angin, menyerap debu dan mengurangi laju erosi tanah. Tanaman yang dapat digunakan untuk mengurangi bau/ menyerap bau diantaranya7) : Michelia champaka yang dikenal sebagai pohon cempaka, Murraya paniculata  atau kemuning dan Mimoscrops elengi atau pohon tanjung. Sebagai penyerap debu, dilakukan pohon dengan dengan menyaringnya  sehingga menempel di daun dan dapat turun atau berjatuhan ke tanah ketika terkena hujan .

Dari hasil penelitian, Bougenvile dapat menahan debu sampai 70 % 6) .Jenis tanaman lain yang  yang dapat menahan debu , antara lain7) :
·   Agathis alba ( damar )
·   Swietenia macrophylla (mahoni daun lebar )
·   Polyathea longifolia ( glodogan )
·   Baringtonia asiatica ( keben ) dan
·   Mimoscropsrops elengi  (tanjung )
·  
Gambar : Pohon Glodogan

Jenis Pohon Penyerap CO2
Setiap jenis tanaman memang memiliki kadar penyerapan karbondioksida yang berbeda-beda, faktor-faktor yang berpengaruh diantaranya mutu klorofil yang ada dalam daun. Mutu klorofil tersebut yang ditentukan oleh banyak sedikitnya magnesium yang menjadi inti klorofil sehingga  Semakin besar tingkatmagnesium yang dikandung dalam klorofil tumbuhan, semakin gelap warna hijau daunnya dan semakin optimal proses fotosintesis yang terjadi1). Beberapa pohon yang dapat digunakan untuk menyerap CO2 , diantaranya Trembesi (Albizia saman ) .
Pohon Trembesi, merupakan tumbuhan pohon besar dengan ketinggian hingga 20 meter dan tajuknya yang sangat lebar. Pohon ini mempunyai jaringan akar yang luas mempunyai batang yang besar, bulat dan tinggi antara 10-20 meter. Permukaan batangnya beralur, kasar dan berwarna coklat kehitam-hitaman.sehingga kurang cocok ditanam di pekarangan karena bisa merusak bangunan dan jalan. Sering disebut juga sebagai Pohon Hujan atau Ki Hujan lantaran air yang sering menetes dari tajuknya karena kemampuannya menyerap air tanah yang kuat. Di beberapa daerah di Indonesia tanaman pohon ini sering disebut sebagai Kayu Ambon (Melayu), TrembesiMunggurPunggurMeh (Jawa), Ki Hujan (Sunda).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ir. Endes N. Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, satu batang Pohon Trembesi mampu menyerap 28.442 kg karbondioksida setiap tahunnya 2).
Selain Trembesi, ada beberapa jenis pohon yang mampu menyerap CO2 dalam jumlah besar , seperti pada lampiran 1 Peraturan Menteri Kehutanan nomer : P.03/Menhut-V/2004 Tentang Pedoman Pembuatan Tanaman Penghijauan Kota gerakan nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dinyatakan pohon Damar (Agathis alba), Kupu-kupu (Bauhinea purpurea), Lamtorogung ( Leucena leucocephala ) , Akasia (Acacia auriculiformis) dan Beringin (Ficus benyamina ), merupakan tanaman yang digunakan dalam penghijauan kota sebagai penyerap CO2 dan penghasil O2 7) .


Gambar : Pohon Bunga Kupu-kupu

Berapa CO2 yang dapat diserap ?
Pada tabel, ada 21 jenis pohon penyerap CO2, urutan teratas ditempati oleh Trembesi dengan jumlah CO2yang diserap sebanyak 28,4 ton/pohon/tahun, kemudian Bambu dengan 12 ton/hektar/tahun. Dari data pada tabel, penyerapan COoleh Trembesi , 53 kali lebih besar dari pohon beringin.
Jenis Pohon dan CO2 yang dapat diserap 1)

No
Jenis Pohon
CO2 yang Diserap (kg/pohon/tahun)
1
Trembesi (Samanea saman)
28.448,39
2
Bambu
up to 12 *
3
Cassia (Cassia sp)
5.295,47
4
Kenanga (Canangium odoratum)
756,59
5
Pingku(Dysoxylum excelsum
720,49
6
Beringin (Ficus benyamina)
535,90
7
Krey Payung (Fellicium decipiens
404,83
8
Matoa (Pometia pinnata)
329,76
9
Mahoni (Swettiana mahagoni)
295,73
10
Saga (Adenanthera pavonina)
221,18
11
Bungur (Lagerstroemia speciosa)
160,14
12
Jati (Tectona grandis)
135,27
13
Nangka (Arthocarpus heterophyllus)
126,51
14
Johar (Cassia grandis)
116,25
15
Sirsak (Annona muricata)
75,29
16
Puspa (Schima wallichii)
63,31
17
Akasia (Acacia auriculiformis)
48,68
18
Flamboyan (Delonix regia)
42,20
19
Sawo Kecik (Manilkara kauki)
36,19
20
Tanjung (Mimusops elengi)
34,29
21
Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima)
30,95
             Ket : Ton/hektar/tahun

Selain tanaman penghijauan kota, tanaman karet (Hevea brasilliensis ) juga memiliki kemampuan menyerap karbondioksida yang cukup tinggi karena memiliki kanopi lebih lebar dan permukaan hijau daun yang luas.
 Dalam satu hari sebatang pohon menyerap CO2 antara 20 dan 36 gram per hari4)   Bila di lahan satu hektar terdapat 300 batang karet, maka CO2 yang diserap sebanyak 6-10,8 kg per hari atau 180 kg-324 kg per bulan atau 2,1 ton-3,8 ton per tahun. Jadi, kontribusi kebun karet  seluas 35.145 hektar dalam menyerap CO2 sebanyak 210,8-379,5 ton per hari atau 6.326-11.386 ton lebih per bulan atau 75 ribu-136 ribu ton lebih per tahun10).
Estimasi lainnya menyebut tanaman karet dalam satu siklus dapat mengikat CO2 udara sebanyak 660 ton/hektar atau rata-rata per tahunnya dapat mengikat CO2 sebanyak sekitar 23 ton/hektar.  Untuk kebun karet seluas 35.145 hektar,  jika rata-rata setiap hektar kebun karet tersebut mampu mengikat CO2sebanyak 23 ton per tahun, maka kontribusi kebun karet tsb  dalam pengikatan CO2 di bumi Indoneia adalah 35.145 hektar x 23 ton adalah 808 ribu ton10).  Emisi CO2 Indonesia tahun 2004 mencapai 380 juta ton (United Nations Statistic Division, 2007). sehingga kontribusi kebun karet tersebut dapat mengikat emisi CO2 nasional sebesar 2,1%10).

Berapa Oksigen yang Dihasilkan ?
Oksigen yang dihasilkan oleh pohon tergantung  pada jenis pohon, umur, kondisi juga lingkungan pohon. Dalam keadaan istirahat, manusia dewasa menghirup 1,8 sampai 2,4 gram oksigen per menit. Jumlah ini setara dengan 6 miliar ton oksigen yang dihirup oleh seluruh manusia per tahun 8)

Oksigen yang dibutuhkan untuk bernafas tiap jam adalah 53 liter 4), jika satu lembar daun menhasilkan oksigen  5 ml /jam9) dan  disekitar tempat tinggal anda terdapat 20  buah pohon dengan rata-rata jumlah daun sekitar 300 lembar, maka oksigen yang disumbangkan oleh tanaman tersebut adalah 30 x 400 x 5 = 60 liter/jam yang setara dengan kebutuhan satu orang untuk bernafas tiap jam.  Pada pohon karet, jikajumlah daun per pohon 200 lembar, maka tiap hektar pohon karet akan menyumbang oksigen sebanyak 300 pohon x 200 x 5 ml = 300 liter per jam. Berarti, setiap jam seluruh , kebun karet seluas 35.145 haakan menghasilkan oksigen sebanyak 35.145 ha x 300 liter = 10.543.500 liter. Angka ini setara dengan  jumlah kebutuhan oksigen untuk pernapasan sebanyak 198.933 orang

Referensi :

5. http://forestry.about.com/od/treephysiology/tp/tree_value.htm

6. http://puskim.pu.go.id/sites/default/files/Ida_Medawaty.pdf

7. http://www.dephut.go.id/files/l1_6_p03_04.pdf

8. http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen

9. http://www.ehow.com/how_5798812_calculate-o2-emitted-trees.html

10. http://www.bumn.go.id/ptpn4/uncategorized/indonesia-tanaman-karet-dan-sawit-penyelamat-bumi/